REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertamina tetap menyediakan Premium di sejumlah SPBU wilayah Jakarta, Banten dan Jawa Barat. Unit Manager Communication & CSR MOR III Dian Hapsari Firasati menyatakan, saat ini tercatat ada 779 SPBU yang menjual Premium di wilayah tersebut.
Lebih lanjut Dian mengatakan bahwa khususnya di wilayah Ciamis, Pertamina menyediakan 9 SPBU yang menjual premium dari total 20 SPBU di wilayah tersebut.
Dian menuturkan, saat ini masih ada sejumlah masyarakat yang masih membutuhkan Premium, meskipun jumlahnya terus menurun. Berdasarkan data, penjualan Premium di wilayah Ciamis pada akhir 2017 menurun hingga 40 persen dibandingkan akhir 2016 dari 53.800 KL turun menjadi 21.456 KL.
"Ini adalah indikasi bahwa masyarakat mulai mencari BBM dengan kualitas yang lebih bagus. Namun meski begitu, sesuai arahan pemerintah, Pertamina tetap menyediakan Premium untuk masyarakat yang masih menggunakannya," tambah Dian, Ahad (1/4).
Lebih lanjut Dian menjelaskan, berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014, memang ada tiga jenis bahan bakar yang dijual untuk masyarakat. Pertama adalah bahan bakar jenis tertentu yang disubsidi oleh pemerintah, yaitu Solar. Kemudian ada bahan bakar penugasan yaitu Premium yang didistribusikan di luar Jawa dan Bali. Lalu yang terakhir adalah bahan bakar umum yaitu bahan bakar yang sudah tidak disubsidi oleh negara.
"Premium yang dijual di Jawa termasuk kategori bahan bakar umum karena sudah tidak disubsidi oleh pemerintah," tambahnya.
Selain Premium, bahan bakar lain yang tidak disubsidi oleh pemerintah adalah Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex. Dian menambahkan, setiap produk memiliki segmen konsumennya masing-masing.
"Karena itu kami tetap menyediakan beberapa produk sebagai pilihan untuk masyarakat," katanya.
Sementara Ketua Bidang SPBU Hiswana Migas Priangan Timur, Dudung menyatakan bahwa konsumen di daerah Priangan Timur kini sudah banyak yang beralih ke Pertalite.
"Saya sebagai pengusaha selalu berinteraksi langsung dengan konsumen. Raya-rata konsumen dan angkot sekarang sudah pakai Pertalite karena oktannya lebih bagus dari Premium tapi lebih terjangkau dari Pertamax. Jadi arahnya sudah kesana," ujar Dudung.