REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam beberapa waktu ter akhir, Kota Dubai di Uni Emirat Arab (UEA), telah menjadi saksi atas beralihnya keyakinan ribuan kaum ekspatriat di negeri itu kepada Islam. Sepanjang kuartal pertama tahun ini saja, ada lebih dari 500 orang yang menyatakan syahadat di kota tersebut. Yang lebih meng agumkan lagi, para mualaf itu berasal dari 200 negara yang berbeda.
Mereka tersentuh oleh ajaran belas kasih Islam yang menghormati keberadaan semua budaya dan agama. “Hebatnya lagi, beberapa di antara mereka ada pula yang memutuskan menjadi mualaf setelah mendengar alunan merdu suara azan,” ujar Kepala Bagian Bim bingan Rohani Departemen Agama UEA Yusra al-Gaood, seperti dikutip Khaleej Times, awal pekan ini.
Banyaknya kalangan ekspatriat yang menjadi mualaf di kota itu tidak bisa dilepaskan dari kerja keras yang dilakukan Departemen Amal dan Urusan Islam Dubai (IACAD) Menurut al-Gaood, lembaga tersebut selama ini memang giat menggelar berbagai program dakwah Islam kepada masyarakat Dubai, termasuk kaum pendatang.
Belum lama ini, lebih dari 6.000 orang berbon dong-bondong mengunjungi pusat kebudayaan Islam yang ada di kota ini untuk mengikuti kuliah Islam. “Sebagian besar di antara mereka justru berasal dari kalangan non-Muslim,” kata al-Gaood.
Kepala Seksi Pembinaan Mualaf IACAD Huda al-Kaabi menuturkan, lembaganya menye lenggarakan program dakwah tahunan yang mengusung tema ‘Jika Anda Mengenalnya, Anda akan Mencintainya’. Lewat program tersebut, para peserta diperkenalkan dengan nilai-nilai luhur kepribadian Rasulullah SAW.
“Alhamdulillah, lewat program ini, banyak orang yang berhasil mendapat pencerahan sete lah mengetahui keagungan akhlak yang dimiliki Nabi Muhammad SAW,” ungkap al-Kaabi.
Meningkat
Tahun ini bukan pertama kalinya kaum ekspatriat di UEA berduyunduyun memeluk Islam. Sepanjang 2013 saja, ada 2.115 warga asing yang menjadi mualaf di negeri tetangga Arab Saudi itu. Angka tersebut meningkat dibandingkan tahun sebe lumnya, yaitu sebanyak 1.907 mualaf. Seme nt a r a , jumlah ekspa triat yang ma suk Islam di UEA pada 2011 d i laporkan hanya 1.380 orang. Angka t e r s e b u t sedikit menu run di ban ding kan dengan 2010 yang jumlahnya 1.500 orang.
Banyaknya warga asing di UEA yang beralih menjadi Muslim, sekaligus menunjukkan tingginya preferensi kaum pendatang di negeri itu terhadap Islam dibandingkan kawasan lain dunia.
Para mualaf biasanya tertarik kepada Is lam karena agama ini mengajarkan rasa belas kasih, rasionalitas, dan kesetaraan bagi semua ma nusia. “Mereka juga menyadari bahwa Islam adalah agama yang damai dan sangat menjunjung tinggi toleransi,” ujar al-Kaabi lagi.