REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sejumlah pelajar asal Indonesia yang tergabung dalam Lingkar Pengajian Beijing (LPB), Cina menggelar pengajian jarak jauh dengan menggunakan teknologi video konferensi, Ahad (1/4). "Penceramah tidak bisa hadir karena terkendala visa sehingga kami menggunakan cara seperti ini," kata Ketua LPB, Zainul Vikar.
Pengajian jarak jauh yang digelar di aula Kedutaan Besar RI di Beijing itu dihadiri sekitar 100 orang, termasuk di antaranya beberapa staf kedutaan. "Cara ini lebih efektif daripada teman-teman kami kecewa begitu jauh-jauh datang ke KBRI tetapi acara batal karena penceramah tidak bisa hadir," ujarnya.
Para peserta pengajian pun terlihat serius mendengarkan ceramah agama yang disampaikan Ustaz Salim A Fillah dari Yogyakarta secara langsung dengan menggunakan perangkat komunikasi yang kemudian disalurkan ke layar monitor. Pola pengajian pun berlangsung interaktif sehingga para peserta juga mendapatkan kesempatan mengajukan pertanyaan kepada penceramah mengenai materi yang telah disampaikan. Pemerintah Cina menerapkan kebijakan yang sangat ketat kepada warga negara asing yang hendak memasuki wilayahnya untuk berbagai jenis kegiatan keagamaan.