REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Kirab budaya Festival Sarung Batik dalam rangkaian peringatan Hari Jadi Ke-112 Kota Pekalongan, Jawa Tengah berlangsung meriah, Ahad (1/4). Kirab ini tercatat diikuti 2.765 peserta yang tergabung pada 56 kelompok.
Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Dinparbudpora) Kota Pekalongan Tjuk Kushindarto, di Pekalongan, mengatakan, sebanyak 56 kelompok tersebut, kata dia, terdiri atas anggota forum komunikasi pimpinan daerah (forkompinda), jajaran organisasi perangkat daerah (OPD), pegawai badan usaha milik daerah (BUMD), pelajar, dan komunitas masyarakat.
"Kami melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam memeriahkan Hari Jadi Ke-112 Kota Pekalongan. Adapun para peserta yang mengikuti festival itu harus memakai sarung batik," katanya lagi.
Menurut dia, kirab budaya Festival Sarung Batik mengambil rute mulai dari Stadion Hoegeng Kraton hingga menuju kawasan budaya Jalan Jetayu.
Pada Festival Sarung Batik tersebut, kata dia, juga ditampilkan sejumlah pertunjukan antara lain tari kreasi, musik rampak, reog, dan barongsai.
"Festival berlangsung meriah, bahkan Sekretaris Daerah Sri Ruminingsih beserta pejabat lain ikut menari dengan iringan musik rampak di hadapan ribuan masyarakat yang hadir pada acara tersebut," katanya lagi.
Wali Kota Pekalongan Saelany Machfudz mengatakan sarung batik akan dipakai sebagai baju wajib bagi aparatur sipil negara (ASN) pada setiap hari Jumat.
"Selain memperingati Hari Jadi Ke-112 Kota Pekalongan, nantinya ASN akan diwajibkan mengenakan sarung batik saat melayani masyarakat," katanya pula.