Senin 02 Apr 2018 09:58 WIB

Menhub Janji Selesaikan Kendala Lahan Kereta Bandara Solo

Salah satu tanah yang akan dibebaskan merupakan milik TNI AU.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya dan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (baju batik) mengecek pemanfaatan skybridge penghubung Terminal Tirtonadi- Stasiun Balapan dan pembangunan jalur dan fasilitas Kereta Bandara Solo, Ahad (1/4).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya dan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (baju batik) mengecek pemanfaatan skybridge penghubung Terminal Tirtonadi- Stasiun Balapan dan pembangunan jalur dan fasilitas Kereta Bandara Solo, Ahad (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berjanji akan segera menyelesaikan kendala dalam pembebasan lahan proyek kereta api (KA) Bandara Solo. Sebab salah satu tanah yang akan dibebaskan merupakan milik TNI AU.

Dia mengatakan akan sesegera mungkin menemui Kepala Staf TNI AU (Kasau) Marsekal TNI Yuyu Sutisna. "Saya akan berkoordinasi dengan angkatan udara mungkin kalau tidak bisa hari ini saya telepon, Senin (2/4) saya ketemu," kata Budi usai meninjau proyek pembangunan stasiun KA Bandara Solo di Bandara Adi Soemarmo, Ahad (1/4).

Budi menambahkan, luas tanah TNI AU yang akan digunakan untuk proyek kereta api bandara di Solo tersebut mencapai 2,5 hektare dan tidak dalam kondisi terpakai. Saat ini, TNI AU memiliki Pangkalan Udara TNI AU Adi Soemarmo dan beroperasi di landas pacu yang sama dengan Bandara Internasional Adi Soemarmo.

Selain bertemu dengan Kasau, Budi juga akan menyelesaikan pembebasan lahan yang masih terkendala dengan maayarakat. "Tanah milik masyarakat akan kita konsinyasi ya karena sudah dilakukan sosialisasi. Kalau konsinyasi kan tinggal membayar saja," kata Budi.

Sementara itu, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan beberapa kendala terjadi karena pemilik tanah menginginkan ada ganti nah terlebih dahulu. "Tapi kalau harus menunggu gantinya dulu belum tentu kan jadi lama," ujar Rudy.

Rudy tetap optimis luas tanah yang belum dibebaskan seluas 2,5 hektare untuk lintasan KA Bandara Solo bisa selesai. Bahkan dengan adanya koordinasi dengan Kasau dan juga upaya konsiyasi maka menurut Rudy bisa menjadi solusi untuk proyek tersebut.

Sementara itu, untuk masalah konstruksi, Rudy menilai tidak ada masalah yang dihadapi meski pembebasan laham masih terkendala. "Semua berjalan prosesnya. Pembangunan stasiun KA bandara di terminal juga sudah dibangun. Begitu juga di bandaranya," jelas Rudy.

Dirjen Perekerrtaapian Kemenhub Zulfikri menjelaskan progres pembangunan lintasan saat ini masih sangat tahap awal. Menurut Zulfikri pembangunan khusus lintasan KA bandara Solo saja baru dua sampai lima persen.

Sementara untuk pembangunan stasiunnya sudah di atas 20 persen. "Untuk stasiun sudah sampai sekitar 30 persen. Lalu lintasan dari Terminal Balapan tidak complicated. Yang rumit memang di bandara karena elevated (layang)," kata Zulfikri.

Terdapat sekitar 75,6 ribu meter persegi lahan yang harus dibebaskan untuk proyek KA Bandara Solo. Lahan tersebut terdiri dari 70,6 ribu meter persegi berada di wilayah Boyolali dan sekitar 4,9 ribu meter persegi berada di Solo. Sementara lintasan dari Stasiun Solo Balapan-Bandara Adi Soemarmo sepanjang 13,5 kilometer dengan lama tempuh 15 menit.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement