Senin 02 Apr 2018 11:31 WIB

Monas Berwarna Biru pada Hari Peduli Autisme

Kampanye membirukan Monumen Nasional merupakan yang keempat kalinya.

Peringatan Hari Autisme Sedunia : Monumen Nasional (Monas) disorot dengan lampu/cahaya biru sebagai kampanye Light It Up Blue (LIUB) di Jakarta, Ahad (2/4) malam
Foto: Republika/Prayogi
Peringatan Hari Autisme Sedunia : Monumen Nasional (Monas) disorot dengan lampu/cahaya biru sebagai kampanye Light It Up Blue (LIUB) di Jakarta, Ahad (2/4) malam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Autisma Indonesia (YAI) didukung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan kampanye "Light It Up Blue" dengan menyinari Monumen Nasional menggunakan lampu berwarna biru untuk memperingati Hari Peduli Autisme Sedunia yang jatuh setiap 2 April. Monumen Nasional disinari dengan lampu biru mulai Ahad (1/4) hingga Senin (30/4).

Menurut siaran pers dari YAI yang diterima di Jakarta, Senin, kampanye membirukan Monumen Nasional menggunakan lampu biru itu merupakan yang keempat kalinya. Sebelumnya aksi serupa dilakukan YAI dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tiap tahun.

Selain Monumen Nasional, beberapa monumen dan tengara Kota Jakarta lainnya juga akan diselimuti warna biru melalui sinar lampu, antara lain Patung Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia dan Simpang Susun Semanggi.

Penyinaran sejumlah tengara kota dengan lampu biru itu merupakan bagian dari gerakan global untuk mengirimkan pesan, harapan dan penyertaan kepada individu dengan autisme.

Masyarakat global telah menjadikan 2 April sebagai hari untuk menyuarakan kepedulian bagi individu dengan autisme. Salah satu kampanye yang menarik perhatian dunia adalah "Light It Up Blue" yang digagas organisasi "Autism Speak".

Melalui kampanye tersebut, ribuan monumen, tugu, gedung perkantoran dan rumah-rumah di seluruh dunia menyalakan cahaya biru pada malam 2 April sebagai ekspresi penerimaan masyarakat terhadap individu dengan autisme.

Aksi tersebut juga merupakan tanda simpati serta penghargaan kepada keluarga yang telah mendampingi individu dengan autisme untuk mampu mandiri dan berkarya.

Warna biru menjadi simbol masyarakat menerima dengan tangan terbuka semua individu dengan autisme, serta siap berinteraksi dengan mereka tanpa diskriminasi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement