Senin 02 Apr 2018 16:09 WIB

Palestina Tuntut PBB Selidiki Serangan Israel di Jalur Gaza

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah menyerukan penyelidikan bentrokan Gaza

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Bentrokan antara massa aksi Palestina dan militer Israel pada Sabtu (31/3) di Jalur Gaza.
Foto: AP Photo/Adel Hana
Bentrokan antara massa aksi Palestina dan militer Israel pada Sabtu (31/3) di Jalur Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Pemerintah Palestina menuntut Dewan Keamanan PBB menyelidiki pembunuhan 15 warga Palestina oleh pasukan Israel di Jalur Gaza pada Jumat (30/3) lalu. Menurut Palestina, kejadian tersebut perlu mendapat perhatian serius dari PBB.

Wakil Palestina untuk Dewan Hak Asasi Manusia PBB Ibrahim Khraisha mengatakan Sekretaris Jenderal PBB telah bekerja dengan semua pihak di Dewan Keamanan PBB untuk menemukan mekanisme penyelidikan. "Jika Dewan Keamanan PBB gagal, masalah ini akan dibahas di Jenewa dan pertemuan dengan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia diperlukan," ujar Khraisha, dikutip laman Asharq Al-Awsat, Senin (2/4).

Ia pun telah mengetahui perihal pemblokiran rancangan pernyataan Dewan Keamanan PBB yang diusulkan Kuwait oleh Amerika Serikat (AS). Rancangan pernyataan itu menuntut dilakukannya penyelidikan independen dan transparan terhadap Israel.

Menurutnya, pemblokiran pernyataan Dewan Keamanan PBB oleh AS tidak serta merta menyelesaikan masalah tersebut. "Hal itu tidak berakhir dengan penolakan AS," katanya menegaskan.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah menyerukan dilakukannya penyelidikan independen terkait eskalasi di Gaza yang menewaskan 15 warga Palestina. Hal itu pun diserukan oleh kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini.

Namun Israel telah menolak seruan tersebut. "Saya tidak mengerti dengan paduan suara orang-orang munafik yang menginginkan komisi penyelidikan. Mereka bingung dan berpikir Hamas menyelenggarakan festival Woodstock kemarin dan kami perlu membagikan bunga kepada mereka," kata Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman melalui akun Twitter pribadinya akhir pekan lalu.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pun bersikap serupa. Ia membela pasukan Israel yang melancarkan serangan terhadap warga Palestina di perbatasan Gaza. "Rasa hormat saya sampaikan ke tentara-tentara yang menjaga perbatasan Israel, memungkinkan warga Israel untuk merayakan liburan dalam damai," kata Netanyahu.

Ribuan wargaPalestina di Gaza melakukan demonstrasi di perbatasan Israel pada Jumat (30/3). Aksi itu digelar guna menuntut Israel mengembalikan tanah-tanah yang direbutnya saat perang Arab-Israel 1948 kepada para pengungsi Palestina.

Aksi tersebut berujung bentrok ketika massa mulai mendekati pagar perbatasan Gaza-Israel. Pasukan keamanan Israel segera melepaskan berondongan tembakan. Sebanyak 15 warga Palestina tewas dan lebih dari 1.000 orang lainnya mengalami luka-luka.

Baca juga: Mesir dan Yordania Serukan Dunia Lindungi Palestina

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement