Senin 02 Apr 2018 21:08 WIB

Soal Masjid Al Aqsha, Polda Papua: Situasi Cukup Kondusif

Kapolda dan tokoh agama melakukan pertemua untuk menjamin kerukunan umat.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
Musyawarah Tokoh Sepakat Bentuk Tim Penyelesaian Masalah Masjid Al Aqsha Sentani (Foto: Kemenag.go.id)
Foto: Foto: Kemenag.go.id
Musyawarah Tokoh Sepakat Bentuk Tim Penyelesaian Masalah Masjid Al Aqsha Sentani (Foto: Kemenag.go.id)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kabid Humas Polda Papua, Kombes Polisi Ahmad Musthofa Kamal menyatakan,  Polda Papua sudah melakukan berbagai macam kegiatan untuk meredam munculnya kasus penolakan pembangunan menara Masjid Agung Al Aqsha, Sentani, Jayapura. Bahkan, Kapolda Papua pun sudah melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh agama untuk selalu menjalin kerukunan umat beragama pada Selasa (27/3) lalu.

"Pak Kapolda mengundang semua tokoh agama berkumpul untuk notabene kita harus menjalin kerukunan umat beragama di tanah Papua agar Papua ini aman dan tentram," ujar Kamal usai melakukan tabayun bersama Ustadz Fadlan Garamatan dan Ketum MUI Papua KH Saiful Islam Al Payage di Jakarta, Senin (2/4).

Terkait masalah penolakan pembangunam menara Masjid Al Aqsha tersebut, kata Kamal, pihaknya berharap nantinya bisa menemukan solusi yang terbaik. Karena, saat ini tim musyawarah yang dibentuk oleh Pemda Jayapura pun sedang merumuskan suatu kesepakatan bersama.

 

Nantinya, kesepakatan tersebut akan diungkap secara resmi dalam pertemuan dengan Pemda Papua. "Hasilnya nunggu nanti, tentu kita akan mencari solusi yang terbaik," ucapnya.

Namun, tambah dia, secara umum situasi dan kondisi di Papua sampai saat ini masih cukup kondusif. Meskipun, ada beberapa kasus yang mengancam kerukunan umat beragama di tanah Papua.

"Situasi cukup kondusif di sana. Meskipun rentang waktunya tiga atau satu bulan lalu ada kejadian terkait dengan pendirian rumah ibadah, kemudian berkaitan pernyataan tokoh Kristiani para pendeta, dan bergulirlah video viral beliau (Ustaz Fadlan)," kata Kamal.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement