REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Saham Wall Street rontok pada perdagangan pertama April 2018. Pada Senin (2/4), terjadi aksi jual saham terhadap saham-saham teknologi. Aksi jual ini dipicu oleh kekhawatiran perang dagang.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (3/4), Dow Jones Industrial Average anjlok 1,9 persen ke level 23.644,19. Angka itu turun di bawah moving average (MA) 200. Sementara, Indeks S&P 500 rontok hingga 2,23 persen ke 2.581,88 dan Nasdaq Composite tumbang hingga 2,74 persen ke 6.870,12.
Amazon.com menjadi saham terbesar pemberat indeks S&P 500. Saham emiten ritel online ini turun hingga 5,2 persen setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melayangkan tuduhan terhadap Amazon melalui Twitter.
Pada S&P 500, tercatat 11 sektor saham utama mengalami penurunan. Adapun penurunan terbesar berasal dari sektor konsumer dan teknologi yang tergerus masing-masing 2,8 persen dan 2,5 persen. Indeks Nasdaq, saham Microsoft, Intel, Apple, Facebook, dan Alphabet ikut menurun. Saham Tesla juga turun hingga 5,1 persen.
Director of Trading Performance Trust Capital Partners, Brian Battle mengatakan, kondisi pasar lebih rumit daripada sekadar aksi jual beli saham teknologi. Apalagi, indeks S&p turun di bawah MA200 yang biasanya menunjukkan tren jangka panjang.
"Ini menarik momentum untuk jual, dan mereka tidak peduli fundamentalnya seperti apa," ujar Battle.