REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Umat Muslim di London, Inggris, telah diimbau untuk bersatu dan menjalankan aktivitas seperti biasa pada saat 'Hari Menghukum Muslim' yang diusulkan jatuh pada 3 April. Sebelumnya, beredar selebaran yang berisi tentang 'Hari Menghukum Muslim' yang jatuh pada 3 April yang dilakukan oleh kelompok kejahatan anti-Islam.
Polisi mengatakan, bahwa mereka telah menerima informasi yang tidak dapat dipercaya, bahwa kejahatan berlatar kebencian akan terjadi. Kendati demikian, petugas kepolisian tetap waspada terhadap potensi terjadinya insiden tersebut. Kelompok anti-Islam berusaha untuk meyakinkan masyarakat menjelang 3 April sebagai hari kekerasan nasional terhadap Muslim dalam sebuah iklan berbahaya yang beredar di London dan kota-kota Inggris lainnya.
Iman Atta, Direktur Tell Mama, sebuah LSM yang memantau aktivitas anti-Muslim mengatakan, mengingat adanya ketakutan di komunitas Muslim, mereka telah bekerja untuk melihat bagaimana masyarakat dapat saling mendukung pada hari yang segala sesuatu bisa saja terjadi. "Kami telah memasang buletin keamanan dengan kiat keamanan melalui kepolisian, tetapi juga melalui basis data kami sendiri," kata Atta, dilansir di London Evening Standard, Selasa (3/4).
Komunitas muslim membawa plakat mengecam aksi teror di London (Ilustrasi)
"Sarannya adalah melanjutkan aktivitas harian Anda dan tidak tinggal di dalam rumah, karena beberapa pesan yang beredar di WhatsApp telah memberitahu orang-orang, tetapi waspada dan hati-hati dan jika anda melihat sesuatu yang mencurigakan, laporkan ke polisi dan Tell Mama," lanjutnya.
Sementara itu, orang-orang mengunggah solidaritas mereka dengan komunitas Muslim melalui Twitter. Mereka juga menawarkan dukungan untuk siapa pun yang ketakutan dengan surat-surat diskriminasi tersebut.
Seorang wanita menulis: "Jika Anda seorang Muslim di sekitar daerah Hammersmith/Askew pada hari Selasa dan Anda merasa tidak aman, DM saya. Saya akan pulang hari itu dan dapat mengantar Anda dan menawarkan bantuan."
Seorang juru bicara Kepolisian Met mengatakan, bahwa tidak ada informasi yang dapat dipercaya bahwa kejahatan berlatar kebencian akan terjadi pada Selasa. Namun, mereka mendorong komunitas lokal untuk bersatu dalam menghadapi ancaman. (kiki s)