Selasa 03 Apr 2018 14:51 WIB

Polisi Anti-terorisme Selidiki 'Hari Menghukum Muslim'

Kepolisian Yorkshire Barat mengonfirmasi telah menerima sekitar enam laporan.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agus Yulianto
Beredar surat kaleng berisi tentang 3 April sebagai Hari Menghukum Muslim di Inggris.
Foto: RT
Beredar surat kaleng berisi tentang 3 April sebagai Hari Menghukum Muslim di Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Layanan Polisi Metropolitan, London peduli akan kekhawatiran yang berkelanjutan yang beredar di masyarakat tentang beberapa korespondensi yang telah dibagikan secara luas di media sosial. "Namun, saat ini, tidak ada informasi yang dapat dipercaya untuk menyarankan ada aktivitas kriminal yang akan terjadi," kata juru bicara Kepolisian Met, Selasa (3/4).

Namun demikian, ia mengatakan, polisi mengakui peringatan dan kesusahan semacam pesan-pesan seperti itu. Menurutnya, penyelidikan tengah dilakukan dipimpin oleh Kepolisian Kontra-Terorisme Timur Laut, dan didukung oleh Komando Kontra Terorisme Kepolisian Metropolitan, untuk mengidentifikasi pelaku yang bertanggung jawab atas penyebaran surat tersebut.

Dia menambahkan, bahwa pesan-pesan itu berusaha menimbulkan rasa takut dan ketidakpercayaan di antara komunitas dan berusaha memecah belah mereka. Namun, terlepas dari itu, ia mengatakan komunitas mereka telah menunjukkan kekuatan dalam menanggapi kebencian tersebut dan dalam dukungan mereka satu sama lain.

"Kami akan mendorong jaringan komunitas dan keyakinan lokal untuk ambil bagian dalam kampanye '#westandtogether' untuk mendemonstrasikan lagi bahwa London adalah kota yang toleran, bangga dan melindungi semua komunitasnya yang beragam dan sebuah kota yang Met sangat bangga untuk mewakilinya," lanjut juru bicara polisi, dilansir di London Evening Standard, Selasa (3/4).

Iman Atta, Direktur Tell Mama, sebuah LSM yang memantau aktivitas anti-Muslim mengatakan, mereka telah menerima laporan dari salinan fisik surat yang dikirim ke alamat di London timur dan satu laporan dari seseorang di London barat daya yang menerima salinan catatan melalui Whatsapp.

Baca Juga: Warga London Diimbau Bersatu pada 'Hari Menghukum Muslim'

Kepolisian Yorkshire Barat mengonfirmasi telah menerima sekitar enam laporan surat berisi "Hari Menghukum Muslim". Mereka mengatakan, bahwa polisi anti-terorisme sedang menyelidiki hal tersebut.

Sementara itu, Tell Mama mengatakan, telah menerima 20 laporan surat fisik yang diterima secara keseluruhan. Sebagian besar dikirim ke alamat tempat tinggal di Leicester, Bradford dan London timur, dengan cap pos yang sama dari Sheffield.

Surat itu telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan anggota parlemen. Sebuah pertanyaan mendesak telah diajukan di House of Commons tentang surat-surat tersebut bulan lalu oleh anggota Partai Buruh, Yasmin Qureshi.

Catatan itu meminta penerima untuk melakukan tindakan kekerasan termasuk pelecehan verbal, melepas jilbab atau penutup kepala wanita, serangan fisik dan menggunakan bahan kimia sebagai senjata untuk menyerang Muslim. Tingkat kejahatan tersebut diberi peringkat menggunakan sistem berbasis poin, di mana surat itu menyatakan akan ada hadiah berdasarkan tindakan yang diambil.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement