REPUBLIKA.CO.ID, MOSCOW -- Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menerima dengan senang hati pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang ingin menarik tentara AS dari Suriah. Menurut Trump, saat ini sebagian besar ISIS di Suriah telah dikalahkan.
"Dia (Trump) telah berkomitmen pada janjinya sebelumnya untuk menarik tentara AS dari Suriah setelah kemenangan atas ISIS," kata Lavrov dikutip dari TASS, Senin (2/4) waktu setempat.
Ia mengatakan, penting untuk mengingat AS telah mengirimkan pasukan serta menciptakan koalisi yang melanggar Piagam PBB. Hal tersebut mengharuskan penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial seluruh negara anggota.
Sebelumnya di Ohio pada Kamis pekan lalu (29/3), Trump mengatakan AS kemungkinan akan meninggalkan negara di Timur Tengah sesegera mungkin. Ia mengatakan, saat ini Suriah sebaiknya diurusi oleh pihak lain.
Alasan Trump menarik tentara dari Suriah karena menurutnya saat ini ISIS telah berhasil dikalahkan. Selain itu, biaya yang dikeluarkan pasukan Inggris bisa ia gunakan untuk pengembangan infrastruktur di AS.
Hal itu berbeda dengan yang diungkapkan oleh Wakil Presiden AS Michael Pence. Ia mengatakan, AS berkomitmen untuk hadir di Suriah tidak hanya untuk mengalahkan ISIS tapi juga menjaga Suriah dari pengaruh Iran.