REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pelindo III mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar Rp 2,04 triliun, atau melonjak 35 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp 1,51 triliun. Hal itu tertuang dalam laporan kinerja teraudit tahun 2017
Selain itu, peningkatan pendapatan pada 2017 adalah sebesar 18 persen year on year, melampaui pertumbuhan beban usaha yang berhasil ditekan sebesar 5 persen year on year.
CEO Pelindo III Ari Askharamenjelaskan, dari hasil laba tersebut, total setoran pajak Pelindo III yang diberikan kepada negara untuk kinerja tahun 2017 sebesar Rp 1,19 triliun. Menurutnya, keberhasilan atas pencapaian laba tersebut berasal dari transformasi budaya perusahaan yang fokus pada aspek people, process and technology.
"Artinya sumber daya manusia dilihat sebagai modal yang sangat bernilai bagi perusahaan. Untuk itu perlu ditingkatkan kompetensinya, agar lebih produktif untuk bekerja sama dalam menjalankan roda bisnis perusahaan, yang didukung dengan penggunaan teknologi yang optimal," kata Ari Askhara dalam siaran persnya, Selasa (3/4).
Ari mengaku, perseroan juga mengambil langkah perubahan secara fundamental di lingkungan perusahaan. Yaitu diversifikasi atau ekstensifikasi bisnis, efisiensi, dan transformasi budaya.
Beberapa diversifikasi bisnis yang dilakukan Pelindo III di antaranya sektor energi, properti, pengembangan port tourism, logistik, hingga layanan kesehatan. Perseroan juga menjalin berbagai sinergi baik dengan sesama Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maupun mengakuisisi saham atau membentuk usaha patungan (joint venture) dengan swasta.
Selain itu, Ari Askhara menjelaskan, melonjaknya perolehan laba juga diperoleh dari efesiensi Pelindo III seperti project rebound, centralized procurement, centralized payment, dan centralized waste management.
Ia memberikan contoh nyata dari optimalisasi teknologi oleh SDM dalam proses bisnis, yaitu Pelindo III telah meluncurkan aplikasi Home Terminal System.
"Aplikasi besutan tim TI Pelindo III tersebut merupakan aplikasi kali pertama di dunia kepelabuhanan, yang memiliki fitur sejumlah layanan utama jasa kepelabuhanan. Mulai dari vessel service, port activities, logistics, dan container management," ujar Ari Askhara.
Ari juga mengaku, keberhasilan pencapaian kinerja Pelindo III diperoleh bukan dari kenaikan tarif jasa pelayanan kepelabuhanan. "Pelindo III memberlakukan tarif yang sama untuk petikemas domestik sejak 2015 dan petikemas internasional sejak tahun 2009," kata Ari.
Dalam perolehan laba korporasi Rp 2,04 triliun, lanjut Ari, tidak hanya didapat dari induk perusahaan. Melainkan juga anak perusahaan yang mempunyai andil besar dengan total laba mencapai Rp 952 miliar. Angka tersebut melonjak sebesar 44 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 662 miliar.
Keberhasilan anak usaha Pelindo III ini dalam menyumbang laba korporasi ini dilakukan dengan penerapan sinergi antar anak perusahaan dengan cabang-cabang di wilayah kerja Pelindo III.
Ari menambahkan, dalam aspek SDM, Pelindo III juga menerapkan beberapa terobosan. Di antaranya penggunaan busana kasual setiap Selasa-Jumat. Selain itu, karyawan Pellindo III tidak diharuskan absen ke kantor, namun menggunakan aplikasi smartphone pengenal wajah (face recognition) yang bisa dilakukan di luar area kantor.