Selasa 03 Apr 2018 16:22 WIB

Kenaikan Pertalite Belum Picu Kenaikan Harga Pangan

Belum ada kenaikan harga yang terbilang signifikan.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
Harga sejumlah komoditas (ilustrasi)
Foto: Republika/Rizky Suryarandika
Harga sejumlah komoditas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kenaikan harga Bahan Bakar Migas (BBM) jenis Pertalite sebesar 200 rupiah per liter belum memberi sumbangan kenaikan terhadap harga pangan di Kota Tasikmalaya. Harga pangan masih dalam kondisi normal.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Tasikmalaya Rahmat Mahmuda mengatakan harga pangan masih berada dalam kondisi stabil. Menurutnya, belum ada kenaikan harga yang terbilang signifikan. Hanya saja, kondisi kenaikan perlu terus dipantau.

"Kami akan melihat sampai tiga bulan ke depan mengenai dampak dari kenaikan harga Pertalite ini. Mudah-mudahan tidak terjadi dampak yang signifikan," katanya pada wartawan, Selasa (3/4).

Kenaikan harga pangan, kata dia memang tak bisa dihindari bila kenaikan harga BBM terjadi. Sebab kenaikan BBM akan menyebabkan kenaikan ongkos transportasi. Alhasil, kondisi itu memaksa harga pangan mengalami kenaikan, khususnya yang didatangkan dari luar daerah Kota Tasikmalaya. "Biasanya komoditas yang naik itu yang bukan diproduksi di Tasikmalaya. Seperti, cabai, daging, ayam dan daging impor," ujarnya.

Ia mengingatkan masyarakat agar lebih aktif menggiatkan program menanam tanaman di pekarangan rumah seperti cabai, tomat atau buah-buahan. "Mudah kok tanam cabai kan bisa di halaman, daripada beli," sebutnya.

Berdasarkan pantauan di pasar Kota Tasikmalaya, belum ada kenaikan harga komoditas secara signifikan. Harga ayam broiler berada di kisaran Rp 17 ribu hingga Rp 18 ribu rupiah per kilogram. Begitu pun harga beras ada di angka Rp 10.500 hingga Rp 12 ribu ribu per kilo. Harga daging juga belum beranjak dari kisaran Rp 118 ribu hingga Rp 120 ribu per kilo. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement