REPUBLIKA.CO.ID, SORONG — Prajurit TNI Pratu Vicky Rumpaisum, yang tewas pada baku tembak di Mimika, Papua, dikenal sebabak sosok yang sopan, baik hati dan sangat bertanggung jawab terhadap tugasnya sebagai abdi negara. Almarhum juga dikenal sebagai pribadi yang sangat menyayangi dan peduli terhadap ibunya, Delila Miokbun.
Kakak Pratu Vicky, Felix Rumpaisum, mengatakan meskipun sibuk melaksanakan tugas, almarhum selalu menelepon ibunya untuk menanyakan kabar serta mengingatkan untuk makan. Pratu Vicky sempat menelepon ibunya sebelum menuju daerah Banti Tembagapura, Kabupaten Mimika.
“Sebelum menuju daerah Banti Tembagapura, Kabupaten Mimika, tempat ia dilaporkan ditembak kelompok kriminal bersenjata, masih sempat menelepon ibunya memberi tahu bahwa dirinya sudah berangkat bertugas di daerah hutan yang tidak ada jaringan telekomunikasi," kata Felix dilansir Antara, Selasa (3/4).
Pratu Vicky tewas ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) dalam insiden baku tembak di Banti Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua pada Ahad (1/4). Jenazah anggota Yonif 751/Raider itu telah diterbangkan ke rumah orang tuanya di Kota Sorong, Papua Barat.
Menurut Felix, pihak keluarga kaget mendengar kematian korban setelah mendapat kabar dari pihak TNI setempat pada Minggu 1 April 2018 pukul 23.00 WIT. "Sampai saat ini keluarga masih menunggu kabar dari rekan-rekan korban di Mimika kapan evakuasi Jenazah korban ke Kota Sorong untuk dimakamkan," ujarnya lagi.
Keluarga Pratu Vicky Rumpaisum masih menunggu kedatangan jenazah anaknya itu, untuk dimakamkan di tanah kelahirannya Kota Sorong, Papua Barat. Suasana rumah duka di Jalan Delima, tepatnya di belakang SMP Negeri 9 Kota Sorong hingga Senin (2/4) malam, mulai didatangi keluarga dan kerabat korban untuk menyampaikan belasungkawa.
Di rumah duka kediaman Perdinand Rumpaisum, ayah Pratu Vicky sudah ada karangan bunga ucapan belasungkawa dari Kepolisian Daerah Provinsi Papua Barat.