REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baku tembak yang menewaskan Pratu Vicky Rumpasium terjadi ketika Tentara Nasional Indonesia (TNI) berupaya merebut kembali kampung-kampung yang dikuasai oleh kelompok kriminal separatisme bersenjata (KKSB). Anggota TNI dari Yonif 751/Raiders itu tewas saat kontak tembak di Banti, Tembagapura, Papua, Ahad (1/4).
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan KKSB menduduki sejumlah kampung di Distrik Tembagapura. Kampung-kampung itu antara lain, Utikini, Longsoran, Kimbeli, Banti 1, Banti 2, dan Opitawak.
Untuk merebut kembali kampung-kampung yang dikuasai oleh KKSB, pasukan TNI bergerak ke sasaran. Pasukan TNI tersebut terdiri dari Yonif 751/R sebanyak 20 orang, Yonif 754/ENK sebanyak 20 orang dan Brigif 20/IJK sebanyak 10 orang.
"Kelompok KKSB sepertinya sudah siap menerima kehadiran aparat keamanan sehingga, terjadi kontak tembak antara TNI dan kelompok KKSB," kata Aidi melalui keterangan tertulis, Selasa (3/4).
Akibat dari kontak senjata itu, tutur Aidi, pihak TNI kehilangan salah satu prajuritnya, Pratu Vicky Rumpasium. Prajurit asal Sorong, Papua, itu tewas dalam kontak senjata. Dari pihak KKSB, terdapat dua orang yang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
"Sebelum mereka melarikan diri, mereka terlebih dahulu membakar sejumlah rumah warga," lanjutnya.
Sebelumnya, Aidi menjelaskan, TNI menerima laporan bahwa KKSB melakukan pembakaran rumah sakit di Utikini. Selain itu, mereka juga membakar gedung sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) serta sejumlah rumah warga.
Kemudian, KKSB menduduki sejumlah kampung di Distrik Tembagapura. Aidi mengira, hal tersebut dilakukan KKSB sebagai bentuk realisasi ultimatum yang mereka siarkan, yang mana mereka menyatakan perang terhadap TNI-Polri.
Ia menerangkan TNI dan Polri melakukan aksi penindakan pascapedudukan dan pembakaran yang dilakukan di sejumlah kampung di Distrik Tembagapura. Kini, pasukan TNI masih melakukan pengejaran dan pendataan atas kerusakan yang terjadi di sana.
Dia menambahkan seluruh warga penduduk yang ada di sana dalam keadaan aman, selamat, dan tidak ada yang menjadi korban.