Selasa 03 Apr 2018 18:21 WIB

Toko Tani Padang Diminta Lebih Dekat Masyarakat

Akses Toko Tani dinilai masih belum dekat dengan masyarakat.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Toko tani Indonesia.
Foto: kementan
Toko tani Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Barat mulai mengoperasikan Toko Tani Indonesia Center (TTIC) yang berlokasi di kantor Dinas Pangan Sumbar. Keberadaan TTIC yang menyerap komoditas pangan langsung dari petani diharapkan mampu menjadi penahan gejolak harga di pasar. Masyarakat diberikan opsi untuk mengakses kebutuhan sehari-hari dengan harga yang murah, di bawah harga pasar.

Akan tetapi, keberadaan TTIC di Kota Padang ini dianggap belum dekat dengan masyarakat. Lokasinya yang berada di dalam kompleks kantor pemerintahan dikhawatirkan membuat masyarakat umum menjadi segan untuk berkunjung.

Kepala Bidang Distribusi Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Inti Pertiwi Naswari mengakui bahwa lokasi TTIC di Dinas Pangan Sumbar tersebut belum ideal. Inti menilai, lokasi TTIC seharusnya dekat dengan pemukiman dan mudah diakses masyarakat umum.

"Sebenarnya tidak merekomendasikan (TTIC) di gedung eksklusif seperti ini. Tapi ini katanya sementara. Kalau disini masyarakat akan sungkan. Ini tidak ideal," kata Inti usai meninjau lokasi TTIC di Dinas Pangan Sumbar, Selasa (3/4).

Selain dari segi lokasi yang harus dekat dengan masyarakat, Inti mengingatkan Pemprov Sumbar bahwa TTIC harus memiliki bangunan permanen dengan gudang yang memadai. Apalagi, TTIC akan menampung produksi hasil pangan dari petani di daerah, seperti beras, cabai, bawang, dan komoditas pertanian lainnya. Ia memisalkan, satu gabungan kelompok tani (gapoktan) saja bisa menyetor hasil panen hingga 10 ton. "Jadi gudangnya harus memadai," kata Inti.

TTIC merupakan program pemerintah untuk memangkas rantai pasok komoditas pertanian. Langkah tersebut membuat TTIC bisa menerima pasokan langsung dari petani dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) di pasar. Masyarakat, kata dia, bisa mengajukan keluhan bila menemukan harga jual di TTIC justru lebih tinggi dibanding harga produk yang sama di pasar.

"Konsepnya memotong rantai distribusi. Produksi petani dijual di sini, sehingga masyarakat dapat harga murah dibanding harga pasar. Kalau ada yang jual dengan harga lebih mahal, harus komplain," katanya.

Pemerintah pusat sudah mengalokasikan dana agar TTIC di 20 provinsi di Indonesia bisa berkembang. Melalui Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, setiap TTIC mendapatkan alokasi Rp

Sementara itu, Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno menjelaskan bahwa lokasi yang ada saat ini hanya sementara. Pembentukan TTIC saat ini, kata dia, sejalan dengan pembangunan Gedung Inflasi yang berlokasi di Jalan Bypass Aie Pacah, Kota Padang. Sebelum gedung tersebut rampung dibangun, TTIC akan menggunakan lokasi sementara di Dinas Pangan setiap hari Selasa-Jumat dan di GOR H Agus Salim untuk Sabtu-Ahad.

"Kita mulai dulu meski belum sempurna, yang penting sudah ada manfaatnya. Nanti kita pindah ke Bypass di gedung yang bagus dan besar. Tahun ini gedungnya selesai," katanya.

Irwan mengajak masyarakat untuk berbelanja di TTIC. Ia berharap TTIC sekaligus berfungsi sebagai alat pengendali harga di pasar. Nantinya, tidak ada lagi permainan harga oleh pedagang bila ada TTIC yang menjual dengan harga murah.

"Pastinya, melalui toko tani ini, semuanya untung. Petani dapat untung, masyarakat juga untung mendapat komoditas harga murah. Kalau nemu harga di sini mahal, laporkan saja," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement