Rabu 04 Apr 2018 08:56 WIB

Pentagon tak Sepakat dengan Usulan Trump Soal Suriah

Pentagon menyebut perang AS di Suriah belum berakhir

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Nidia Zuraya
Pasukan tentara Amerika Serikat
Foto: Youtube
Pasukan tentara Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada Selasa (3/4) bahwa dia ingin menarik pasukan AS dari Suriah. Trump tidak memberikan penjelasan kapan tepatnya.

Namun Pentagon mengatakan bahwa upaya jangka panjang masih akan diperlukan di Suriah. Itu untuk memastikan bahwa kekalahan ISIS abadi.

Jenderal Angkatan Darat AS Joseph Votel yang mengawasi pasukan AS di Timur Tengah sebagai kepala Komando Pusat memperkirakan bahwa lebih dari 90 persen wilayah kelompok di Suriah telah diambil kembali dari militan sejak 2014.

Sedangkan Brett McGurk, utusan khusus AS untuk koalisi global melawan ISIS berbicara bersama Votel di sebuah acara di Washington pada hari Selasa (3/4) mengatakan bahwa perang melawan ISIS belum berakhir. "Kami berada di Suriah untuk melawan ISIS. Itulah misi kami dan misi kami belum berakhir dan kami akan menyelesaikan misi itu," kata McGurk.

Trump memperkirakan persentase wilayah yang direbut kembali di Irak dan Suriah hampir 100 persen. Namun seorang pejabat AS mengoreksinya bahwa itu sekitar 98 persen, tetapi tidak menyoroti pekerjaan yang tersisa di Suriah.

Rintangan besar yang dihadapi militer AS adalah merebut wilayah yang dikuasai ISIS di sekitar kota Abu Kamal, Suriah. Upaya itu telah diperlambat karena para pejuang Kurdi yang didukung AS mengalihkan fokus mereka.

Fokus mereka beralih dari ISIS ke serangan Turki terhadap sekutu Kurdi di tempat lain dalam perang saudara yang kompleks dan multi-cabang tersebut. Perang saudara Suriah itu sekarang sudah memasuki tahun kedelapan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement