Rabu 04 Apr 2018 14:01 WIB
Sesalkan Puisi Sukmawati yang Menyinggung Umat Islam

Ketua DDII: Sukmawati Singgung Umat Islam

Pelaporan untuk kasus Sukma tidak berlebihan, agar tidak terjadi pengulangan.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agus Yulianto
Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Periode 2015-2020 Mohammad Siddik
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Periode 2015-2020 Mohammad Siddik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Mohammad Siddik, mengatakan sangat menyesalkan seorang publik figur seperti Sukmawati Soekarnoputri membuat puisi yang dinilainya menyinggung perasaan dan keyakinan umat Islam. Terlepas dari apakah Sukmawakti suka atau tidak pada syariat Islam, menurutnya, puisi yang dibuatnya telah menyinggung dan menimbulkan kemarahan di kalangan umat Islam.

"Kita sangat menyesalkan puisi Sukmawati, yang menyinggung salah satu unsur syariat Islam. Dengan begitu, dia menempatkan dirinya sendiri pada tempat terhina," kata Siddik, saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (4/4).

Siddik mengatakan, syariat Islam adalah kewajban setiap Muslim untuk melaksanakannya. Dia menilai, membandingkan suara kidung dengan alunan azan sangatlah tidak proporsional. Menurutnya, azan adalah panggilan Allah yang disuarakan oleh manusia untuk memberitahu waktu shalat. "Karenanya, suara kidung tidak sebanding dengan panggilan Allah untuk melaksanakan shalat," tegasnya.

Namun, dia mengatakan, tidak keberatan dengan wanita yang memakai konde. Dikatakan Siddik, jika Sukmawati tidak perlu membandingkan konde dengan cadar. Di dalam Islam, menurutnya, cadar tetap menjadi salah satu bagian dari syariat. Walaupun, ada sebagian ulama yang membolehkan mengenakannya dan tidak.

Baca Juga: FKUB dan MUI Jepara Tanggapi Polemik Puisi Sukmawati

Sebagai seorang tokoh dan juga anak dari proklamator kemerdekaan Indonesia, Siddik mengatakan, Sukmawati seharusnya memahami dan mempelajari tentang Islam dan perbedaannya dengan budaya. Apalagi, kata dia, Soekarno merupakan pemimpin bangsa yang juga menghargai Islam dan tidak akan menyinggung umat Islam.

Terkait ini, dia mengatakan, kasus menyangkut Sukmawati perlu dilaporkan ke pihak kepolisian karena dinilai mengandung SARA. Dia menilai, pelaporan untuk kasus Sukma tidak berlebihan, agar tidak terjadi pengulangan semacam kasus itu.

"Tidak berlebihan jika dilaporkan, karena puisi itu sangat tidak wajar dan tidak pantas. Seorang warga Indonesia menghina dan membandingkan antara agama dan budaya," tambahnya.

Berikut puisi yang dibacakan Sukmawati di ajang Indonesia Fashion Week 2018 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (28/3).

Ibu Indonesia

Aku tak tahu Syariat Islam

Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah

Lebih cantik dari cadar dirimu

Gerai tekukan rambutnya suci

Sesuci kain pembungkus ujudmu

Rasa ciptanya sangatlah beraneka

Menyatu dengan kodrat alam sekitar

Jari jemarinya berbau getah hutan

Peluh tersentuh angin laut

Lihatlah ibu Indonesia

Saat penglihatanmu semakin asing

Supaya kau dapat mengingat

Kecantikan asli dari bangsamu

Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif

Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia

Aku tak tahu syariat Islam

Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok

Lebih merdu dari alunan azanmu

Gemulai gerak tarinya adalah ibadah

Semurni irama puja kepada Illahi

Nafas doanya berpadu cipta

Helai demi helai benang tertenun

Lelehan demi lelehan damar mengalun

Canting menggores ayat ayat alam surgawi

Pandanglah Ibu Indonesia

Saat pandanganmu semakin pudar

Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu

Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement