REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sukmawati Soekarnoputri menampik puisi Ibu Indonesia yang saat ini tengah hangat diperbincangkan memiliki makna dan tujuan tertentu. Putri dari proklamator dan presiden pertama Indonesia, Sukarno, ini mengatakan, puisi tersebut ditulis sebagai bentuk dari upaya mengekspresikan diri melalui suara kebudayaan.
Sukmawati menjelaskan, Ibu Indonesia dibuat setelah ia merasa tergerak oleh cita-cita untuk semakin memahami masyarakat Islam Nusantara yang berkemajuan. "Hal ini sebagaimana cita-cita Bung Karno," tuturnya dalam konferensi pers di kawasan Cikini, Jakarta, Rabu (4/4).
Perempuan kelahiran Jakarta, 26 Oktober 1951, tersebut, menjelaskan, puisi itu juga merupakan bentuk penghormatannya terhadap Ibu Pertiwi Indonesia yang begitu kaya dengan tradisi kebudayaan. Tradisi itu berada dalam susunan masyarakat Indonesia yang begitu berbhinneka namun tetap tunggal ika.
Tapi, karya sastra Ibu Indonesia ini telah memantik kontroversi di berbagai kalangan khususnya umat Islam. Atas dinamika tersebut, Sukmawati meminta maaf.
"Dari lubuk hati paling dalam, saya mohon maaf lahir batin kepada umat Islam Indonesia terutama bagi yang merasa tersinggung dan berkeberatan dengan puisi Ibu Indonesia," ucapnya.
Mewakili pribadi, Sukmawati mengatakan, tidak ada niatan untuk menghina umat Islam Indonesia dengan puisinya. Puisi yang menjadi bagian dari buku Kumpulan Puisi Ibu Indonesia (2006) ini ditulis sebagai refleksi dari keprihatinnya terhadap rasa wawasan kebangsaan. Ia rangkum semata untuk menarik perhatian anak-anak bangsa untuk tidak melupakan jati diri Indonesia asli.
Sebelumnya, Sukmawati membacakan puisi IbuIndonesia dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya dalam ajang Indonesia FashionWeek 2018 di Jakarta Convention Center, Rabu (28/3). Atas dinamika ini,Sukmawati juga meminta maaf kepada Anne dan keluarga.