Rabu 04 Apr 2018 16:16 WIB

'Mencintai Indonesia tidak Harus Menghina Simbol Agama'

Setelah Ahok, jangan buka lagi peluang kegaduhan baru

Rep: Febrianto Adi Susanto/ Red: Bilal Ramadhan
Sukmawati Sukarnoputri
Foto: dok. Republika
Sukmawati Sukarnoputri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puisi berjudul 'Ibu Indonesia' yang dibacakan Sukmawati Soekarnoputri dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018 di Jakarta pekan lalu menimbulkan reaksi yang beragam di kalangan anggota parlemen. Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini menilai ada banyak cara untuk mengekspresikan kecintaan terhadap Indonesia.

"Kita harus menghormati seluruh budaya di Indonesia, tapi mencintai Indonesia tidak harus menghina simbol agama di Indonesia," kata Jazuli saat dijumpai di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (4/4).

Menurut Jazuli, tidak seharusnya seseorang mempertentangkan antara budaya dengan agama terlebih lagi Sukmawati adalah putri dari Presiden Soekarno. Sebab jika dilihat dari sejarah bangsa Indonesia, pekikan suara azan turut mengantarkan Indonesia untuk meraih kemerdekaan.

"Azan yang ada bagian dari implementasi dari dasar negara kita Pancasila dan Ketuhanan Yang Maha Esa. Di UUD 45 berkat Rahmat Tuhan YME kita bisa merdeka," ujarnya.

Ia khawatir puisi Sukmawati tersebut akan menimbulkan dampak besar seperti apa yang terjadi dengan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). "Ahok sudah cukup jadi pelajaran. Jangan buka lagi peluang kegaduhan baru yang akan menganggu stabilitas nasional," jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement