REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibu kandung korban W (32 tahun) bernama Aat (56) tetap tidak menyetujui apapun yang diminum anaknya yang juga korban tewas akibat menenggak miras oplosan. Karena, penjual miras oplosan meraup untung sangat besar hingga mampu membeli rumah dan mobil.
"Gimana nggak kaya? Orang itu dijual per 200 mililiter adalah Rp 10 ribu, itu kan sedikit banget ya, tapi dijual Rp 10 ribu dan mereka membuat itu tiga galon, bayangin aja berapa keuntungan yang dia dapat dalam sehari," kata Aat, Rabu (4/4).
Sebelumnya diberitakan, warga Jakarta dihebohkan dengan sejumlah orang yang tewas dan kritis akibat meminum miras oplosan yang disebut-sebut dibeli di tukang jamu. Tidak tanggung-tanggung, total korban meninggal mencapai sembilan orang. Korban kemudian bertambah sembilan orang lagi, empat orang dari Jakarta Selatan dan lima orang dari Jakarta Timur.
Para korban itu sebelumnya meminum miras oplosan dengan nama gingseng dan dijual Rp 20 ribu per plastik itu. Secara keseluruhan, sudah ada 18 korban tewas dalam insiden itu.