Kamis 05 Apr 2018 08:17 WIB

Emas Naik di Tengah Kekhawatiran Perang Dagang

Harga emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah.

Harga emas.
Foto: Reuters
Harga emas.

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange ditutup lebih tinggi pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Para investor menunjukkan minat yang lebih rendah terhadap investasi berisiko setelah Cina mengumumkan tarif pada produk-produks AS.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni naik 2,9 dolar AS, atau 0,22 persen, menjadi menetap di 1.340,2 dolar AS per ounce. Cina pada Rabu (4/4) mengumumkan daftar produk-produk impor dari Amerika Serikat senilai 50 miliar dolar AS yang akan dikenakan tarif lebih tinggi, termasuk kedelai, mobil dan produk-produk kimia.

Langkah itu diambil setelah pemerintah AS mengumumkan daftar usulan produk yang dikenakan tarif tambahan. Daftar ini mencakup ekspor Cina senilai 50 miliar dolar AS dengan tarif yang disarankan sebesar 25 persen. "Tanggal pelaksanaan akan tergantung pada saat pemerintah AS memberlakukan tarif pada produk-produk Cina," kata Kementerian Keuangan Cina.

Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang ..greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,07 persen menjadi 90,199 pada pukul 20.00 GMT. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar AS turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi para pemegang mata uang lainnya.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 13,8 sen atau 0,84 persen, menjadi menetap di 16,254 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Juli turun 13,2 dolar AS atau 1,42 persen, menjadi ditutup pada 918,1 dolar AS per ounce.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement