REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih memastikan tidak ada rencana penambahan pasukan TNI, terutama dari luar Papua, ke Tembagapura, Mimika untuk mengatasi gangguan keamanan di wilayah itu. TNI menggunakan kekuatan yang selama ini telah ada.
"Sampai sekarang tidak ada penambahan pasukan dari luar Papua. Kita menggunakan pasukan yang ada di Papua saja untuk menghadapi KKSB (Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata) di Tembagapura itu," kata Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi di Timika, Kamis (5/4).
Ia mengatakan, pasukan gabungan TNI berkekuatan 50 personel dari Batalyon Infantri 751/Rider, Batalyon Infantri 754/Eme Neme Kangasi, dan Brigade Infantri 20/Ima Jaya Keramo yang diterjunkan dalam operasi penindakan KKSB Tembagapura itu, seluruhnya merupakan pasukan yang sudah ada di Timika.
"Mereka semua itu pasukan yang sudah ada di Timika. Memang Yonif 751/Rider itu markasnya di Sentani, tapi anggotanya ada yang melaksanakan tugas pengamanan daerah rawan di Timika. Itu yang kita gunakan," ujar Kolonel Aidi.
Menurut Aidi, TNI tidak melaksanakan pergeseran pasukan secara signifikan ke Tembagapura. Alasannya, potensi ancaman KKSB di wilayah itu masih bisa diatasi dengan kekuatan pasukan yang ada di Timika.
Ia menambahkan operasi penindakan atau penertiban KKSB di wilayah Tembagapura merupakan operasi gabungan TNI dan Polri. Pasukan TNI yang sebelumnya sudah digeser ke Tembagapura, selanjutnya mulai bergerak ke Kampung Banti pada 31 Maret dini hari.
"Pergerakan anggota kami masuk ke lokasi sasaran dibagi dalam kelompok kecil. Setiap kelompok terdiri atas tiga sampai lima orang karena kondisi medan yang sangat curam dan jarak pandang yang sangat terbatas karena berkabut tebal," katanya.
Pasukan TNI yang sudah berada di lokasi yang dikuasai KKSB kemudian terlibat kontak tembak dengan kelompok bersenjata pimpinan Sabinus Waker itu, pada Ahad (1/4), sekitar pukul 15.00 WIT. Dalam kontak tembak itu, satu prajurit TNI atas nama Praka Vicky Rumpaisum, anggota Yonif 751/Rider gugur, sedangkan dari pihak KKSB dilaporkan dua orang meninggal dan puluhan lainnya luka-luka.
Kelompok separatis bersenjata yang terus terdesak kemudian melarikan diri sambil membakar rumah-rumah warga dan menghujani tembakan ke arah pasukan TNI. Pada Senin (2/4), enam kampung yang berada tak jauh dari Kota Tembagapura, yaitu Kampung Utikini, Kimbeli, Longsoran, Banti 1, Banti 2, dan Opitawak seluruhnya bisa dikuasai oleh pasukan TNI.
Selanjutnya pada Rabu (4/4) pagi, pasukan TNI kembali terlibat kontak tembak dengan KKSB di sekitar Kampung Opitawak. Dalam kontak tembak yang berlangsung sekitar 30 menit itu, satu anggota KKSB atas nama Timotius Umabak ditemukan meninggal di lokasi kontak tembak.
Selain itu, ditemukan dua warga terluka, satu di antaranya seorang remaja berusia sekitar 15 tahun. Di lokasi itu, pasukan TNI juga menemukan dua pucuk senjata api jenis M16 dengan beberapa butir amunisi dan selongsong serta sebuah tas noken bertuliskan Puncak Jaya.