REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berpijak pada pandangan yang disampaikan Jabir ibn Aflah, Al Bitruji yang dikenal sebagai Alpetragius muncul sebagai astronom andal. Ia memang kemudian mengembangkan pemikirannya sendiri. Ia lahir di Maroko, tinggal di Sevilla, dan meninggal dunia sekitar tahun 1204.
Karya Al Bitruji yang berjudul Kitab al Hay'ah dikenal di Eropa pada abad ke-13. Buku ini diterjemahkan oleh seorang ilmuwan bernama Michael Scot yang tinggal di Sicilia, dengan judul yang berbeda, yaitu On the Sphere.
Di sisi lain, karya ini juga diterjemahkan ke dalam bahasa Ibrani oleh Moses Ibn Tibbon pada 1259. Dalam karyanya ini, Al Bitruji menyampaikan pandangannya tentang teori yang diajukan oleh Ibn Tufail dari Granada dan Jabir ibn Aflah terkait teori Ptolemeus.
Aspek terpenting dari teori mengenai planet yang diajukan Al Bitruji adalah pandangannya tentang susunan planet. Setelah menjelaskan tentang sejarah planet-planet, ia kemudian menjelaskan tentang sejumlah susunan, seperti merkurius, matahari, venus, mars, dan planet lainnya.
Al Bitruji menyatakan, merkurius bergerak lebih lambat dibandingkan matahari yang bergerak lebih lambat daripada venus. Ia juga menolak susunan tradisional yang sudah ada, yaitu bulan, merkurius, venus, dan matahari.
Pandangan ini didasarkan pada fakta bahwa transit merkurius dan venus yang berseberangan dengan matahari tak terlihat. Menurut dia, merkurius dan venus memiliki cahaya sendiri dan tak menerima cahaya dari matahari, seperti yang dilakukan bulan. Teori astronomi yang dilontarkan Al Bitruji kemudian menyebar luas di Eropa pada abad ke-13. Pengaruh itu juga terus berlanjut hingga akhir abad ke-15.
Muhammad ibn Fattuh al-Khamairi
Sevilla juga memiliki Muhammad ibn Fattuh al-Khamairi, yang bersinar pada awal abad ke-13. Ia dikenal melalui delapan karyanya tentang astronomi. Di sisi lain, Al Khamairi juga dikenal memiliki keahlian dalam membuat perangkat astronomi.
Pada 1212 hingga 1213, ia membuat sebuah astrolabe di Sevilla. Pada 1873, astrolabe buatan Al Khamairi ini menjadi salah satu koleksi milik H Sauvaire yang ia dapatkan dari Kairo, Mesir. Namun, saat ini tak diketahui siapa yang memiliki astrolabe tersebut.
Empat tahun kemudian, yaitu 1216 Masehi, Al Khamairi membuat perangkat lainnya yang disebut safia, yang merupakan bentuk lebih maju dari astrolabe. Ia juga membuat perangkat ini di Sevilla. Benda tersebut kini berada di Observatorio Astronomico, Roma.
Pada 1217, Al Khamairi membuat safia lainnya. Semula benda ini menjadi koleksi Schultz, hingga akhirnya benda ini ditempatkan di Perpustakaan Nasional Prancis. Di tahun yang sama, ia membuat pula astrolabe di Sevilla yang kini berada di Collection of Cattaoui Pasha, Kairo.
Saat Sevilla jatuh ke tangan Alfonso of Castile pada 1248, warisan-warisan Al Khamairi ini masih digunakan. Ketika berkuasa, Raja Castile, Alfonso el-Sabio yang bergelar Alfonso the Wise, menulis sejumlah buku yang merujuk pada sumber-sumber Muslim.
Selama masa kekuasaannya yang berlangsung dari 1252 hingga 1284 Masehi, ia juga membuat serangkaian karya tentang astronomi. Selain itu, ia menciptakan tabel Alphonsine yang terkenal. Semuanya merujuk pada karya astronom Muslim, termasuk Al Khamairi.