Kamis 05 Apr 2018 17:05 WIB

Puisi Sukmawati Penistaan Agama? Ini Kata Kiai Ma'ruf

MUI saat ini hanya fokus untuk mendamaikan antarumat Islam.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
Ketua Umum MUI KH Maruf Amin
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Ketua Umum MUI KH Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kontroversi puisi Sukmawati Soekarnoputri yang berjudul "Ibu Indonesia" terseret dalam kasus dugaan penistaan agama. Karena itu, sebagian umat Islam pun ada yang melaporkan kasus ini kepada pihak kepolisian, seperti di Jawa Timur dan juga di Mabes Polri.

Benarkah puisi Sukmawati tersebut mengandung unsur penistaan agama? Ketua Umum MUI, Prof KH Ma'ruf, mengatakan, MUI saat ini belum mendalami terkait puisi tersebut. Namun, menurut dia, banyak yang menilai itu bukan penistaan agama.

"Saya kira itu begini kan dalam memahami. Kita MUI belum mendalami, tapi kan reaksinya sudah ada. Tentu juga ada yang membenarkan itu, tapi banyak yang tidak (bukan penistaan agama)," ujar Kiai Ma'ruf setelah menerima kunjungan Sukmawati di kantor MUI, Jakarta Pusat, Kamis (5/4).

(Baca Juga: Sukmawati Minta Maaf dan Banyak Cara Mencintai Indonesia)

Kiai Ma'ruf mengatakan, MUI saat ini hanya fokus untuk mendamaikan antarumat Islam. Apalagi, Sukmawati pun sudah meminta maaf kepada seluruh umat Islam atas puisinya yang menyinggung umat Islam tersebut. Dia berharap, umat Islam memaafkannya dan tidak menindaklanjuti laporannya.

"Kita MUI tidak masuk ke situ dulu (penistaan atau bukan). Kita menganggap bagaimana kalau ini kita mengompromikan, menyelesaikan, memdamaikan. Kemudian, membangun kembali persaudaraan," ucap Rais Aam PBNU ini.

Puisi Sukmawati yang menjadi polemik ini ditulis dan dibacakan Sukmawati dalam acara Indonesian Fashion Week menyambut 29 tahun karya Anne Avantie. Sejumlah tokoh wanita Indonesia hadir dalam kegiatan itu, seperti Titiek Puspa, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, juga Ibu Shinta Abdurrahman Wahid.

Berikut puisi Sukmawati yang kontroversial:

Ibu Indonesia

Aku tak tahu Syariat Islam

Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah

Lebih cantik dari cadar dirimu

Gerai tekukan rambutnya suci

Sesuci kain pembungkus ujudmu

Rasa ciptanya sangatlah beraneka

Menyatu dengan kodrat alam sekitar

Jari jemarinya berbau getah hutan

Peluh tersentuh angin laut

Lihatlah ibu Indonesia

Saat penglihatanmu semakin asing

Supaya kau dapat mengingat

Kecantikan asli dari bangsamu

Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif

Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia

Aku tak tahu syariat Islam

Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok

Lebih merdu dari alunan adzan mu

Gemulai gerak tarinya adalah ibadah

Semurni irama puja kepada Illahi

Nafas doanya berpadu cipta

Helai demi helai benang tertenun

Lelehan demi lelehan damar mengalun

Canting menggores ayat ayat alam surgawi

Pandanglah Ibu Indonesia

Saat pandanganmu semakin pudar

Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu

Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement