REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendemo puisi Sukmawati Soekarnoputri mengumandangkan azan saat melakukan aksi di depan Badan Reserse Kriminal Polri di Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat (6/4). Massa pendemo yang menilai puisi Sukmawati Soekarnoputri menghina agama Islam mulai memadati Badan Reserse Kriminal Polri di Jalan Medan Merdeka Timur.
"Mari kita dengarkan azan yang disebut-sebut tidak semerdu kidung oleh Sukmawati," kata salah satu orator melalui pengeras suara untuk membakar semangat para pendemo.
Seusai azan dikumandangkan, para pendemo memekikkan takbir 'Allahu Akbar' diikuti pertanyaan orator tentang kemerduan kumandang azan. Setelah itu salah satu pendemo melantunkan ayat-ayat dari kitab suci Alquran.
Massa memadati Jalan Medan Merdeka Timur dari kedua arah. Terlihat beberapa atribut dan panji-panji organisasi massa Islam seperti Front Pembela Islam, Laskar Pembela Islam dan Persaudaraan Muslimin Indonesia. Sejumlah pengendara yang melewati jalan tersebut, terutama dari arah Masjid Istiqlal terpaksa berbalik arah.
Sedangkan pengendara dari arah Patung Pak Tani berbelok ke Jalan Medan Merdeka Selatan. Sebelumnya, massa melaksanakan Shalat Jumat di Masjid Istiqlal.
Puisi Sukmawati Soekarnoputri, putri proklamator Sukarno, dianggap menghina agama Islam karena mempertentangkan syariat, seperti azan dan cadar, dengan kebudayaan nasional, seperti kidung dan konde.