REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polres Metro Jakarta Selatan menyatakan jumlah pelaku pembunuhan pensiunan TNI AL di Pondok Labu, Jaksel, tak tertutup berkembang hingga lebih dari satu orang. Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan, dari cara kabur pelaku, diduga pelaku sudah hafal dengan denah rumah korban. Hanya saja, ia belum bisa mengatakan apakah pelaku berasal dari orang terdekat korban.
"Kalau melihat jalannya pada saat kabur dari rumah, dia sempat jalan kaki. Nampaknya memang orang ini sudah biasa lewat sini, dan memang kondisinya saat itu agak sepi karena lagi magrib," ujar Indra saat ditemui di rumah duka daerah Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (6/4).
Kini kondisi rumah masih dikelilingi dengan garis polisi, serta terdapat banyak karangan bunga yang memenuhi jalanan di depan rumah duka. Rumah korban juga nampak kosong, dan istri korban, Sopiah (73), untuk sementara tinggal di rumah anaknya yang lokasinya tidak jauh.
Jenazah korban yang merupakan pensiunan TNI AL atas nama Hanaedi (83), dimakamkan pada Jumat (6/4) sekitar pukul 10.30 WIB di TPU Hankam Cilandak, Jakarta Selatan. Sejak kejadian kemarin petang, hingga sore hari ini, Sopiah baru bisa diajak berbincang, itupun hanya dengan Kapolres.
Polisi telah melakukan olah TKP pada kemarin petang usai kejadian, dan masih akan direncanakan lagi untuk olah TKP kedua. "Ini masih ditutup police line, mudah-mudahan dalam seminggu ini, karena kami berikan kesempatan pada penyidik untuk terus mendalami. Sehingga bisa percepat pengungkapan kasus ini," papar Indra Jafar.
Polres Metro Jakarta Selatan mendapat laporan sebuah pembunuhan di wilayah Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (5/4) pukul 18.00 WIB, yang menewaskan salah seorang pensiunan TNI AL. Kepolisian juga belum mengetahui apakah motif pembunuhan dikarenakan merampok atau ada alasan lain.