REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kabupaten Sukabumi mengklaim menyumbang 45 persen perikanan tangkap di selatan Jawa Barat. Hal ini menunjukkan potensi perikanan laut di selatan Sukabumi cukup besar.
"Sukabumi telah memberikan kontribusi 40-45 persen terhadap total produksi perikanan tangkap pantai selatan Jawa Barat, "ujar Bupati Sukabumi Marwan Hamami kepada wartawan Jumat (6/4). Kondisi ini sudah berlangsung dalam tiga tahun terakhir.
Data Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sukabumi menyebutkan total produksi perikanan tangkap laut Sukabumi sebanyak 9.705,69 ton. Komoditas unggulan perikanan tangkap di selatan Sukabumi terutama jenis ikan tuna, tongkol, cakalang, dan layur.
Kabupaten Sukabumi terang Marwan memiliki potensi perikanan yang sangat besar untuk terus dikembangkan. Pengelolaan potensi ini diharapkan dapat mengoptimalkan upaya pengelolaan kawasan minapolitan pada zona inti dan zona pendukung.
Hal tersebut ungkap Marwan sesuai dengan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 32/Men/2010 tentang Penetapan Kawasan Minapolitan Berbasis Perikanan Tangkap. Selain itu mengacu pada Keputusan Bupati Sukabumi Nomor 523/Kep.565-Dislutkan/2010 tentang Penetapan Kawasan Minapolitan Berbasis Perikanan Tangkap di Kabupaten Sukabumi.
Untuk mewujdukannya kata Marwan, harus ada peningkatan kapasitas Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu dan pembangunan TPI Higienis Palabuhanratu. Di mana hal tersebut telah selesai dilakukan untuk mendukung pelaksanaan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan di Pelabuhan Perikanan atau Pangkalan Pendaratan Ikan Kabupaten Sukabumi.
Menurut Marwan, pemkab juga telah melakukan pemetaan jumlah nelayan yang sudah memiliki kartu identitas nelayan di Kabupaten Sukabumi pada 2017 sebanyak 9.033 orang. Ribuan nelayan ini memakai armada atau kapal penangkap ikan sebanyak 2.152 unit.