Jumat 06 Apr 2018 21:59 WIB

Akademisi Unhas: Beri Dokter Terawan Kesempatan Membela Diri

Ia pernah berpesan kepada dr Terawan inovasinya bisa dipergunakan secara proporsional

Rep: Farah Nabila Noersativah/ Red: Bilal Ramadhan
Prof Irawan Yusuf, dari Universitas Hasanuddin, promotor dokter Terawan Agus Putranto.
Foto: dok. Humas Unhas
Prof Irawan Yusuf, dari Universitas Hasanuddin, promotor dokter Terawan Agus Putranto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dokter yang juga akademisi Universitas Hasanuddin Makasar, Prof Irawan Yusuf menyatakan jalan keluar dari kontroversi yang ditimbulkan oleh Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, dokter Terawan Agus Putranto adalah dengan memberikan kesempatan kepadanya untuk melakukan pembelaan diri. Hal itu sejalan dengan langah PB Ikatan Dokter Indonesia yang memberikannya ruang untuk pembelaan diri.

“Jadi dalam hal ini kita perlu bijak melihat persoalan, perlu ada mekanisme komunikasi yang baik.  Jalan keluarnya, menurut saya, adalah kita perlu memberi kesempatan kepada dokter Terawan untuk membela diri,” kata Prof Irawan Yusuf kepada Republika.co.id, Jumat (6/4).

Meskipun menurutnya ada beberapa penjelasan yang berlebih dari dokter Terawan dalam menanggapi kasus ini, Irawan mengatakan hal itu merupakan hal yang manusiawi. Ia juga memberikan beberapa pesan kepada dokter Terawan usai dilakukan ujian promosi.

“Sebagai pembimbing akademiknya, ketika dokter Terawan selesai promosi, saya diminta untuk memberikan sepatah kata. Saya berkata, ‘tolong dokter Terawan teknologi ini dipergunakan secara proporsional, pada tempatnya. Jangan digunakan kemana-mana dulu sebelum mekanismenya jelas,’,” ujarnya.

Irawan pun menegaskan temuan metode dari dokter Terawan masih belum bisa dijadikan terapi alternative stroke untuk menggantikan terapi standar. “Terapi itu hanya untuk meningkatkan celebral bloos flow sehingga terapi lain dapat dilakukan secara terencana,” kata dia.

Ia juga mendorong dokter Terawan untuk bertindak sesuai kompetensi dan kewenangannya. Hal itu unutk menghilangkan kontroversi yang saat ini sedang terjadi.

Metode terapi kepada pasien stroke dokter Terawan saat ini dinilai manjur untuk menyembuhkan para pasien stroke, demikian sejumlah testimoni. Namun dokter Terawan sendiri dinilai melanggar etika karena telah melakukan promosi diri sendiri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement