Sabtu 07 Apr 2018 05:44 WIB

Pengurus Persatuan Guru NU Aceh Dilantik

Idealnya guru menjadikan tugas mengajar sebagai ibadah tujuan utama.

Pelantikan pengurus Pergunu Aceh.
Foto: Dok Pergunu Aceh
Pelantikan pengurus Pergunu Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Puluhan pengurus Persatuan Guru Nahdatul Ulama (Pergunu) Provinsi Aceh resmi dilantik di Aula Auditorium Ali Hasjmi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh, Kamis (5/4).

Proses pelantikan dilakukan oleh Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Pergunu, Dr KH Mujib Qulyubi yang juga menjabat sebagai wakil rais Syuriah Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU).

Dalam rangka pelantikan, juga diselenggarakan seminar nasional dengan tema “Memperkuat peran guru dan orang tua dalam membina moral peserta didik“. Pelantikan dan seminar ini terselenggaranya atas kerja sama Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PA) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry dengan Pergunu Aceh.

 

Seminar tersebut  menampilkan  dua pembicara,  yaitu Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry, Dr Mujiburrahman, MAg; Dr KH Mujib Qulyubi dan Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Provinsi  Aceh, Tgk H Faisal Ali yang digantikan oleh Tgk H Helmi Imran MA.

Dr KH Mujib Qulyubi dalam pemaparannya meminta kepada guru untuk dapat menjalankan tugasnya sebagai profesi, dan bukan karena tugasnya sebagai pekerja layaknya pegawai negeri sipil (PNS)  lainnya. “Sebab, dengan memposisikan diri sebagai pengemban misi profesional seorang guru,  maka kualitas pendidikan akan semakin meningkat,” kata Mujib Qulyubi dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (6/4).

Pemateri lainnya, Tgk H Helmi Imran MA antara lain mengatakan, idealnya guru menjadikan tugas mengajar sebagai ibadah tujuan utama, baru pekerjaan atau mencari uang bagian yang selanjutnya. Tgk Helmi juga mengatakan,  lembaga pengorbit guru sebenarnya sudah pada tugas dan tepoksinya.

Namun, kendalanya pada calon guru. “Terkadang mereka memilih guru bukan karena hati nurani, tapi lebih kepada unsur-unsur lain,  seperti desakan orang tua dan lingkungan sehingga pilihan menjadi guru bukanlah karena asas profesionalitas,” ujarnya.

Pelantikan dan seminar nasional ini selain dihadiri ribuan peserta yang terdiri dari mahasiswa, juga dihadiri guru-guru sekolah dan madrasah di Kabupatan Aceh Besaar dan Banda Aceh, para dosen dan undangan lainnya. Selain itu juga dihadiri sejumlah tokoh Aceh seperti Usamah El Madny, Wakil Rektor UIN Ar-Raniry Prof Dr Syamsul Rijal MAg dan sebagainya.

Tgk Muslem Hamdani, MA yang dilantik sebagai ketua Pergunu Aceh mengatakan sangat berterima kasih kepada Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Dr Farid Wajdi Ibrahim, MA yang telah membantu terselenggaranya pelantikan dan seminar ini. Begitu juga kepada jajaran prodi PAI yang telah membantu acara dari awal sampai selesai.

“Ke depan kita bertekad akan menjadikan Pergunu sebagai wadah untuk mengadvokasi segala yang berkaitan dengan problem guru di lapangan. Kita juga bertekad akan menjadikan Pergunu sebagai wadah untuk memperkuat Ahlusunnah wal Jama’ah di Aceh, sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan di Aceh, “ ujar Tgk Muslam.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement