Sabtu 07 Apr 2018 14:45 WIB

Saudi Bantu Proyek Pembangunan Ratusan Masjid Bangladesh

560 masjid beserta pusat budaya akan dibangun dalam 30 bulan.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Agung Sasongko
Masjid Atia, masjid berusia empat abad di Bangladesh yang mengalami kerusakan parah
Foto: Daily Star
Masjid Atia, masjid berusia empat abad di Bangladesh yang mengalami kerusakan parah

REPUBLIKA.CO.ID,DHAKA -- Arab Saudi menggelontorkan dana miliar dolar untuk membantu pembangunan ratusan masjid di Bangladesh. Pemerintah Bangladesh sedang kampanye pembangunan masjid untuk melawan ideologi radikal.

Kepala Departemen Agama Islam Bangladesh, Shahmim Afzal menyampaikan ada sekitar 560 masjid yang akan dibangun dalam 30 bulan kedepan. Masing-masing masjid akan menghabiskan biaya sampai 1,8 juta dolar AS.

Tahun lalu, Afzal mengatakan Arab Saudi akan menanggung sebagian besar dana proyek. Namun pejabat senior di Kerajaan Saudi menyangkal rencana tersebut.

Meski demikian, pada AFP Afzal mengatakan Saudi telah mengirimkan dananya. "Mereka telah mengirimkan sebagian dari dana proyek," kata dia. Afzal tidak menyebut nominalnya.

Sejumlah kelompok minoritas di Bangladesh memang mengkhawatirkan berkembangnya masjid atas bantuan Saudi. Mereka menyebut ini adalah cara menyebarkan doktrin ultra konservatif Sunni dan Wahabi.

Seorang pakar menduga tujuan utama proyek masjid senilai miliaran dolar oleh pemerintah bisa jadi bersifat politis. Perdana Menteri Sheikh Hasina disebut-sebut sedang mencoba meningkatkan hubungan baik dengan kelompok Muslim di wilayah.

"Ia ingin membangun penilaian dari kelompok tradisional Islam, ia ingin memenangkan hati mereka," kata Kepala Pusat Studi Pemerintahan, Ataur Rahman dilansir Punch, Sabtu (7/4). Partai pengusung Hasina, Awami Legaue telah berdekade menganut paham sekuler.

Dalam beberapa tahun terakhir, Hasina gencar memberantas kelompok garis keras Islam. Ia juga mencoba mengeksekusi pemimpin Islam penyebab perang kejahatan. Ia membuat sekularisme jadi bagian konstitusi Bangladesh.

"Menuju pemilu, ia mengatur kembali posisi sekulernya dengan lebih condong pada kelompok kanan Islam," kata Rahman. Sekitar 90 persen penduduk dari 160 juta populasi Bangladesh adalah Muslim. Pemilu digelar tahun ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement