REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Pesantren Islam Al Azhar memasuki usia ke-66 pada Sabtu (7/4). Banyak tokoh-tokoh nasional yang lahir lembaga ini.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Pesantren Islam Al Azhar, Prof Jimly Asshiddiqie mengatakan, ke depan Al Azhar akan mendorong ekonomi keumatan. Al Azhar akan menggerakkan kegiatan pengajian tentang bisnis.
"Bukan pengajian orientasi ilmu tapi praktis," ujar Jimly kepada Republika.co.id usah shalat Subuh berjamaah dalam rangka Milad ke-66 di Masjid Agung Al Azhar, Jakarta, Sabtu.
Dalam pengajian tersebut, kata Jimly, akan disuguhkan tentang data-data ekonomi. Tapi ruh bisnisnya akan dimulai dari mengkaji ayat alquran dan hadis.
Menurutnya, banyak hadis nabi tentang bisnis yang belum dikembangkan. Karena itu, Jimly akan mendorong memperbanyak pengkajian hadis dan ayat alquran tentang bisnis.
Nabi Muhammad dan Siti Khadijah, lanjut Jimly, merupakan seorang pebisnis. Umat Muslim harus meniru dari yang dicontohkan Rasulullah dan Khadijah.
"Bisnisnya nabi dan Khadijah bisnis sebagai metode dakwah bukan bisnis memperkaya diri dan keluarga," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.
Hal tersebut berbeda dengan bisnis yang dijalankan saat ini. Jimly menilai, bisnis zaman sekarang lebih banyak pada orientasi mengumpulkan kekayaan semata.