Ahad 08 Apr 2018 19:27 WIB

Jokowi Kampanyekan Cegah Stunting dengan Makanan Lokal

Jokowi membagikan kacang hijau dan telur yang disambut antusias oleh anak-anak.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Ratna Puspita
Presiden Joko Widodo memperlihatkan makanan lokal dalam kampanye pencegahan stunting atau kerdil di Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat Ahad (8/4).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Presiden Joko Widodo memperlihatkan makanan lokal dalam kampanye pencegahan stunting atau kerdil di Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat Ahad (8/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Presiden Joko Widodo melakukan kampanye pencegahan stunting atau kerdil di Kecamatan Bantargadung Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat Ahad (8/4). Hal tersebut dilakukan dalam rangkaian kunjungan kerja presiden ke Sukabumi sejak Sabtu (7/4).

Kedatangan Jokowi didampingi Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek. Selain itu, hadir juga Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

“Kunjungan ini dalam rangka optimalkan kampanye baik timbang anak, kampanye masalah gizi dan berkaitan kesehatan bayi,” ujar Jokowi kepada wartawan. 

Menurut presiden, kegiatan ini sebenarnya sudah rutin dilakukan. Namun, Jokowi mengatakan, kali ini lebih dikonsentrasikan pada pemberian makanan tambahan terutama dari produksi lokal. 

Misalnya makanan lokal seperti telur, kacang hijau, pisang, pepaya, ikan lokal, tempe lokal dan lain sebagainya. Pada kesempatan itu, Jokowi membagikan kacang hijau dan telur yang disambut antusias oleh anak-anak. 

“Yang penting bagaimana menyiapkan bahan makanan agar anak selalu makan setiap hari terutama pada saat ibu hamil dan pada usia dua tahun yang merupakan umur emas,” kata dia.

Jokowi mengatakan rentang usia itu merupakan masa perkembangan otak 80 persen. Bila anak mendapatkan pasokan makanan yang baik sampai dua tahun maka akan meningkatkan kesehatan dan kecerdasan anak.

Jokowi menambahkan, dalam kunjungannya juga ditekankan kampanye pentingnya air susu ibu(ASI). Semua upaya ini dapat berjalan dengan optimalisasi posyandu dan tim penggerak PKK.

Sebab, Jokowi berujar, posyandu dan tim penggerak PKK diperlukan dalam pemberian gizi kepada anak dalam kampanye pemberian makanan. Oleh karena itu, presiden meminta agar secara rutin atau sebulan dua kali anak ditimbang agar ketahuan kenaikan berat badan dan keadaan gizinya.

Jokowi mengatakan sangat penting untuk mengetahui anak stunting atau kerdil tidak. Terutama untuk memaksimalkan makanan yang baik dalam masa pertumbuhan emas.

Menurut Jokowi, program ini akan diintegrasikan dengan dana desa dan padat karya tunai. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement