REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDIP dan Partai Golkar sepakat membahas perihal calon wakil presiden untuk mendampingi Joko Widodo usai Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 mendatang. Hal itu disampaikan serempak oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saat ditanyai cawapres untuk Jokowi.
"Itu akan dibahas sesudah Pilkada nanti," ujar Airlangga saat hadir dalam Rakornas bidang Kemaritiman PDIP di Kantor DPP PDIP Lenteng Agung, Jakarta, Ahad (7/4).
Ia enggan berspekulasi mengenai cawapres Jokowi nantinya apakah dari Golkar atau partai lain. Namun demikian, ia mengakui ada kesamaan persepsi antara PDIP dan Golkar.
"Kalau dengan Pak Hasto ini saya sudah lebih dari 30 tahun jadi feeling-nya sudah sama. Tapi kalau (cawapres) tanyanya ke Pak Presiden," kata Menteri Perindustrian tersebut.
Sekjen PDIP Hasto menegaskan persoalan cawapres akan dibahas lebih intens usai Pilkada serentak. Nantinya, partai koalisi pendukung Jokowi dan juga Jokowi akan duduk bersama dan meminta saran dari berbagai pihak, tokoh agama, dan tokoh nasional salah satunya Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Presiden dan tentu kami bersama mendengarkan Pak JK, bersama para ketum menentukan arah ke depan termasuk bagaimana wapres sebagai pemimpin untuk rakyat yang bersatu bersama dengan Bapak Jokowi," ujar Hasto.
Namun Hasto meyakinkan, bahwa figur cawapres Jokowi nantinya lebih kuat, profesional, dan mampu membantu Jokowi dalam menjabarkan konsep nawacita periode selanjutnya.