Ahad 08 Apr 2018 20:30 WIB

Hasto: Siapapun yang Diusung Gerindra, PDIP tak Gentar

PDI Perjuangan menilai Partai Gerindra merupakan kompetitor terberat.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto
Foto: RepublikaTV/Havid Al Vizki
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan PDI Perjuangan bersama partai-partai mitra koalisinya tidak gentar dengan siapapun calon presiden dari Partai Gerindra, baik itu Prabowo Subianto atau figur lainnya pada pemilu presiden 2019. Hasto mengatakan partainya siap berkompetisi.

"PDI Perjuangan sudah siap berkompetisi, yang utama adalah untuk bangsa dan negara," kata Hasto Kristiyanto, di sela kegiatan Rapat Koordinasi Bidang Nasional (Rakorbidnas) III Kemaritiman, di kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Minggu.

Hasto menilai, Partai Gerinda menjadi kompetitor terberat pada pemilu presiden 2019. PDI Perjuangan pun masih menunggu calon yang diusung oleh Partai Gerindra. "Apakah ketua umumnya Prabowo Subianto atau figur lainnya," ujarnya.

Terlepas dari figur calon presiden, Hasto menjelaskan pemilu presiden adalah kompetisi untuk mencari pemimpin nasional guna memimpin negara ini selama lima tahun ke depan. Adu gagasan, visi, misi, dan program kerja harus dikedepankan dalam mencoba meraih suara rakyat.

Hasto tak ingin ada kandidat yang menghalalkan segara cara hingga memecah persatuan bangsa. "PDI Perjuangan sudah siap berkompetisi dengan tetap menjaga persatuan dan keutuhan bangsa," katanya.

Menurut dia, pemilu presiden aturannya sudah diatur dalam UU Pemilu dan Peraturan KPU, sehingga pemilu presiden harus berjalan sesuai dengan aturan.

Hasto mengatakan, Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu (KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara pemilu harus dapat menyelenggarakan pemilu secara adil dan demokratis. "Pemilu presiden itu harus sehat bagi demokrasi dan sesuai dengan aturan. Di situlah peran penyelenggara pemilu. Kami harapkan KPU dan Bawaslu dapat menjadi wasit yang independen, adil, dan transparan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement