Ahad 08 Apr 2018 21:24 WIB

Turki Salurkan Bantuan Bagi Rohingya di Kamp Bangladesh

Sebanyak 4.000 paket bantuan didistribusikan setiap pekan.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
  Sejumlah pengungsi muslim Rohingya tidur diatas lantai beralaskan kain plastik di Palong Khali, Bangladesh, Selasa (17/10).
Foto: AP/Dar Yasin
Sejumlah pengungsi muslim Rohingya tidur diatas lantai beralaskan kain plastik di Palong Khali, Bangladesh, Selasa (17/10).

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Delegasi dari Turki yang terdiri dari para deputi dan pejabat dari Otoritas Manajemen Bencana dan Keadaan Darurat (AFAD) baru-baru ini mengunjungi kamp-kamp di Bangladesh yang menampung warga Muslim Rohingya yang melarikan diri dari kekerasan di provinsi Arakan, Myanmar.

Sejumlah deputi Turki yang berkunjung ke Cox's Bazar itu di antaranya Wakil AKP Konya Husnuye Erdogan, Deputi Tekirdag Ayse Dogan, Deputi Nevsehir Mustafa Acikgoz, Deputi Hatay Haci Bayram Turkoglu dan Deputi Totten Ismail Kayseri, serta Ketua AFAD Mehmet Gulluoglu dan Wakil Presiden Ismail Palakoglu.

Dalam kegiatan itu, tempat yang pertama dikunjung oleh komite tersebut adalah Rumah Sakit Sahra, yang didirikan oleh AFAD. Di tempat itu, Deputi Tamer, yang juga seorang dokter, merawat seorang anak dan memberinya pengobatan.

Selanjutnya, mereka membantu mendistribusikan paket bantuan makanan dari Bulan Sabit Merah Turki di Kamp Kutapong 2, yang juga disebut "Bukit Turki". Selain itu, delegasi tersebut juga mengunjungi Pusat Bantuan Migrasi dan Repatriasi untuk mempelajari tentang kebutuhan warga kamp dari kepala pusat tersebut, Muhammed Abul Kalam. Pada kesempatan itu, Kalam menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Turki.

"Kami akan melakukan lebih dari yang terbaik dengan kerja sama dan bantuan anda," kata Gulluoglu, dilansir di World Bulletin, Ahad (8/4).

Menurut pejabat AFAD, sebanyak 4.000 paket bantuan didistribusikan setiap pekan. Sementara sebanyak 600 paket makanan dibagikan pada hari kunjungan tersebut.

Deputy Turkoglu mengatakan, Turki akan terus memberikan bantuan. Menurut Deputi Erdogan, jumlah pengungsi telah melampaui satu juta dan Bangladesh tidak dapat menanggung beban itu sendirian.

"Karena itu, seluruh dunia harus membantu Bangladesh. Turki melakukan bagiannya di Bangladesh seperti halnya di manapun. Karena Turki, kami berdiri bersama saudara-saudara Muslim kami," kata Erdogan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement