Senin 09 Apr 2018 10:55 WIB

Suporter Mesir Bersepeda ke Rusia untuk Piala Dunia

Ia akan menyaksikan timnas Mesir berlaga untuk pertama kalinya setelah 28 tahun

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Hazliansyah
Logo Piala Dunia 2018 di Rusia.
Foto: www.izmailovo.ru
Logo Piala Dunia 2018 di Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mohamed Ibn Nufal (24 tahun) sudah berpamitan kepada ibunya di Tahrir Square, Kairo untuk pergi menonton Piala Dunia di Rusia. Namun yang membuat beda, Nufal berangkat ke Negeri Beruang tidak menggunakan pesawata, tapi melainkan sepeda.

Nufal direncanakan akan mencapai Moskow setelah bersepeda sejauh 5.000 kilometer selama 65 hari.

"Ia akan menyaksikan penampilan timnas sepak bola Mesir yang berhasil lolos kualifikasi Piala Dunia 2018 untuk pertama kalinya setelah 28 tahun," demikian dilansir Reuters, Ahad (8/4).

Nufal berencana menempuh jalur Yordania, Bulgaria, Romania, Moldova dan Ukraina. Dari sana, Nufal akan naik pesawat melewati Suriah yang tengah dilanda perang sipil dan Irak karena alasan keamanan.

Di sepedanya, Nufal sudah memuat suku cadang sepeda, baterai ponsel tambahan, dan peralatan berkemah. Selain tenda, Nufal juga akan menginap di hostel dan keramahan penduduk lokal yang mungki menawarinya tempat berteduh di perjalanan.

''Ini soal menjalani perjalanan itu sendiri ketimbang target sampai di tujuan. Kalau hanya soal Piala Dunia, saya bisa naik pesawat. Tapi ini kesempatan bagi saya melihat banyak hal baru,'' ungkap Nufal.

Komunitas pesepeda dan beberapa teman menemani Nufal memulai perjalanannya pada Sabtu (7/4). Nufal berharap akan banyak orang baik yang menolongnya di perjalanan nanti.

Setelah berhasil mengamankan kursi di Piala Dunia pada Oktober 2017 lalu, Piala Dunia 2018 akan jadi ajang Mesir unjuk gigi setelah penampilan mereka terakhir di ajang sepak bola dunia empat tahunan itu pada 1990 lalu.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement