Senin 09 Apr 2018 15:31 WIB

Muhammadiyah Aid Bantu 18.340 Pengungsi Rohingya

Muhammadiyah Aid merupakan bagian dari misi internasionalisasi dakwah.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Dalam foto file bulan September 2017, seorang anak Muslim etnis Rohingya menangis ketika berebut pembagian makanan di kamp pengungsian Cox Bazar, Bangladesh.
Foto: AP/Dar Yasin
Dalam foto file bulan September 2017, seorang anak Muslim etnis Rohingya menangis ketika berebut pembagian makanan di kamp pengungsian Cox Bazar, Bangladesh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammadiyah Aid menggelar Lokakarya dan Pembelajaran Penanganan Muhammadiyah Aid terkait pengungsi Rohingya di Bangladesh di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah pada Senin (9/4). Gerakan kemanusiaan berskala internasional yang digagas Muhammadiyah melalui Muhammadiyah Aid merupakan bagian dari misi internasionalisasi dakwah Muhammadiyah.

 

Muhammadiyah Aid sejak September 2017 - Februari 2018 telah mengirimkan 79 dokter, 22 perawat, 32 relawan dan enam liaison officer. Sebanyak 18.340 pasien telah ditangani. Sebanyak 4.809 nutrisi makanan telah diberikan kepada anak-anak Rohingya.

 

Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) PP Muhammadiyah Budi Setiawan mengatakan misi kemanusiaan internasional yang dilakukan Muhammadiyah sudah berjalan cukup lama. Pada 2007 telah mengirim tim ke Palestina, Haiyan di Filipina pada 2013, Nepal pascabencana gempa bumi dan sekarang ke Bangladesh membantu pengungsi Rohingya.

 

"Khusus penanganan pengungsi Rohingya di Bangladesh ini bisa disebut sebagai program terbesar Muhammadiyah," kata Budi di Aula Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Senin (9/4).

 

Ia menerangkan, program Muhammadiyah Aid untuk Rohingya sudah dimulai sejak Januari 2017. Muhammadiyah Aid telah mengirimkan sebanyak 14 tim kesehatan dan akan mengirimkan tim kesehatan ke-15.

 

Muhammadiyah Aid yang tergabung dalam Aliansi Kemanusiaan Indonesia dipercaya sebagai koordinator klaster kesehatan oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu). Sehingga bantuan kemanusiaan dari Indonesia khusus untuk masalah penanganan kesehatan pengungsi Rohingya dilakukan Muhammadiyah.

 

"Hal tersebut tidak lepas dari kesiapan Muhammadiyah memiliki sumber daya manusia siap pakai dari rumah sakit dan pusat kesehatan yang dimiliki oleh Muhammadiyah," ujarnya.

 

Ia menyampaikan, pemberian bantuan dalam bentuk layanan kesehatan bagi pengungsi Rohingya direncanakan berjalan hingga Desember 2018. Muhammadiyah Aid adalah tim ad hoc (komisi khusus) yang dibentuk PP Muhammadiyah untuk menjalankan misi kemanusiaan di luar negeri.

 

Wakil Ketua Lembaga Hubungan Luar Negeri PP Muhammadiyah Wachid Ridwan menjelaskan, yang menjadi pedoman bagi Muhammadiyah Aid dalam membantu adalah menghilangkan penderitaan. Fokus Muhammadiyah Aid dalam misi kemanusiaan Rohingya bukan hanya sekadar memberikan bantuan.

 

"Tetapi juga memiliki tujuan dan harapan dalam menghilangkan penderitaan yang selama ini dirasakan warga Rohingya," jelasnya.

 

Ketua PP Muhammadiyah Agus Taufiqurrahman saat membuka acara lokakarya menyampaikan, Muhammadiyah melakukan dakwah internasionalisasi melalui Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) yang tersebar di beberapa negara. Hal itu juga melalui misi kesehatan salah satunya yang dilakukan di Rohingya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement