REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Suprajarto, meraih penghargaan Tokoh Perubahan Republika 2017. Acara penganugerahan akan dilaksanakan di Gedung Djakarta Theater, Jl Thamrin, Jakarta, Selasa (10/4) malam.
Menurut Suprajarto, perubahan itu sesuatu yang harus dilakukan. Karena tanpa perubahan, tidak akan pernah ada yang mendapatkan sesuatu dengan lebih baik. "Oleh karena itu, kita harus berubah terus. Termasuk di dalamnya, dari zona nyaman harus keluar ke zona yang sesungguhnya harus kita lakukan," kata Suprajarto kepada Republika.co.id, Jumat (6/4).
Suprajarto diangkat sebagai Dirut BRI pada Mei 2017 menggantikan Asmawi Syam. Selama setahun masa kepemimpinannya, Suprajarto mengaku sudah melakukan beberapa transformasi di BRI, yang terdiri atas lima pilar. Kelimanya yakni, mendorong segmen mikro, ritel, konsumer, korporasi, dan anak usaha. Segmen mikro merupakan core bussiness BRI. Tahun 2022 porsi mikro dan Usaha Kecil Menengah (UKM) mencapai 80 persen, sisanya 20 persen di korporasi.
BRI juga berupaya membebani anak usaha. Nantinya anak usaha akan dijadikan satu perusahaan yang mampu memberikan kontribusi besar bagi induk. BRI mulai melakukan standarisasi di bidang Teknologi Informasi, dan SDM.
Pada medio 2017, BRI juga meluncurkan corporate culture baru yang memuat lima pilar. Selain budaya kerja, BRI juga memperbaiki sistem pola penggajian untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan. Asessment juga sudah menjadi hal yang harus dilalui jika ingin menduduki jabatan tertentu.
Anugrah Tokoh Perubahan Republika 2017 diberikan kepada lima tokoh. Kelimanya yakni, Direktur Utama BRI Suprajarto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Basuki Hadimuljono, Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komjen Pol Syafruddin, Ustaz Abdul Somad, dan pemilik PT Batik Trusmi Sally Giovanny.