REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Fenomena alam berupa matahari dikelilingi bulatan seperti cincin terlihat di langit Yogyakarta, Selasa (10/4). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yogyakarta mengatakan itu merupakan fenomena 'halo'.
"'Fenomena optis berupa lingkaran cahaya di sekitar matahari ini karena ada pembiasan sinar matahari oleh awan tinggi," kata Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Djoko Budiono di Yogyakarta, Selasa.
Menurut Djoko, awan yang membiaskan sinar matahari itu merupakan awan cirrus yang berada pada ketinggian 6.000 meter dari permukaan bumi. Awan cirrus ini mempunyai partikel yang sangat dingin dan biasanya berwujud kristal es.
"Awan cirrus yang super dingin inilah yang membiaskan cahaya matahari sehingga membentuk seperti cincin yang melingkari matahari," kata Djoko.
Menurut dia, tidak semua orang bisa melihat fenomena itu. Untuk hari ini, menurut dia, kemungkinan hanya sebagian masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta yang bisa menikmatinya.
Ia mengatakan peristiwa munculnya fenomena halo yang terpantau pukul 10.00 WIB adalah peristiwa biasa seperti halnya pelangi dan bukan pertanda bencana, seperti gempa atau lainnya.
Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu panik atau terpengaruh dengan mitos atau informasi yang bisa menyesatkan terkait fenomena itu. "Biasanya kalau sudah beberapa saat setelah matahari bersinar dan memanaskan partikel air yang super dingin di awan cirrus, maka fenomena itu akan hilang," kata dia.