REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Korban luka berat akibat kecelakaan KA Sancaka yang merupakan asisten masinis kereta tersebut Hendra Wahyudi dilaporkan kondisinya terus membaik. Dia masih menjalani perawatan medis di RSUD dr Soedono Madiun.
"Secara umum, kondisi asisten masinis Hendra Wahyudi terus membaik. Tekanan darah normal dan sudah bisa berkomunikasi lancar," ujar Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Supriyanto di Madiun, Selasa (10/4).
Menurut dia, Hendra juga telah dilatih duduk dan berjalan di kamar perawatannya. Diharapkan, keadaannya akan terus membaik dan pulih.
Supriyanto menjelaskan penumpang KA Sancaka kecelakaan lalu yang mengalami luka atau ada masalah kesehatan akibat dampak musibah tersebut setelah di rumah, maka semua biaya kesehatan akan ditanggung PT KAI melalui PT Jasa Raharja dan PT Jasindo. Bila telah berobat sendiri maka biaya akan diganti PT KAI melalui kantor Jasa Raharja terdekat agar lebih mudah.
"Penumpang KA Sancaka yang mengalami kondisi sakit akibat musibah kemarin, bisa menghubungi stasiun terdekat dengan menunjukan tiket keretanya. Maka akan kita bantu," ujarnya.
Ia menambahkan, selain kerugian jatuhnya korban jiwa dan luka dari PT KAI, kerugian lain yang diderita adalah kondisi lokomotif, kereta pembangkit, dan kereta penumpang yang rusak. Selain itu, juga kerusakan jalur berupa bantalan beton hingga ratusan buah dan rel sepanjang 200 meter yang harus diperbaiki.
Saat ini PT KAI Daop 7 Madiun terus melakukan percepatan perbaikan rel KA di lokasi kecelakaan. Perbaikan tersebut bertujuan agar kondisi jalur segera pulih seperti semula.
Sehingga, jalur bisa segera dilewati perjalanan KA dengan kecepatan normal, yakni mencapai 80 hingga 90 kilometer per jam. Saat ini kecepatan KA saat melintasi titik jalur tersebut masih rendah, yakni kisaran 10 sampai 20 kilometer per jam.