Selasa 10 Apr 2018 16:11 WIB

Jogja Marathon Diharapkan Pacu Pariwisata DIY

Para pelari akan melintasi lokasi-lokasi tujuan wisata

Peserta ajang Mandiri Jogja Marathon dan sejumlah pengunjung menikmati matahari terbit di Kawasan Candi Prambanan, Sleman Yogyakarta, Ahad (23/4).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Peserta ajang Mandiri Jogja Marathon dan sejumlah pengunjung menikmati matahari terbit di Kawasan Candi Prambanan, Sleman Yogyakarta, Ahad (23/4).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA --  "Mandiri Jogja Marathon 2018" diharapkan dapat mengangkat dan mempromosikan kekayaan budaya dan produk lokal sehingga memacu pengembangan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya.

"Kegiatan yang diadakan Pemda DIY bersama Bank Mandiri di kawasan Candi Prambanan pada 15 April itu akan diikuti 8.000 pelari dari dalam dan luar negeri," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Aris Riyanta, Senin (9/4).

Menurut dia, para pelari yang berasal dari Indonesia, Malaysia, Jepang, Kenya, Brunei Darussalam, Irlandia, India, Cina, Brasil, Singapura, Filipina, dan Australia itu akan bertanding dalam kategori "full marathon" dengan jarak tempuh 42,195 kilometer, "half marathon" (21 kilometer), 10 kilometer, dan 5 kilometer.

Para pelari akan melintasi lokasi-lokasi tujuan wisata seperti Candi Prambanan Roro Jonggrang, Candi Plaosan, Monumen Taruna, kawasan pertanian, dan lingkungan perdesaan dengan berbagai kearifan lokalnya.

"Melalui event itu diharapkan kunjungan wisata ke wilayah DIY dan sekitarnya akan semakin meningkat," kata Aris.

Ia mengatakan, kegiatan itu juga menggandeng Pemkab Sleman, Polda DIY, serta PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko untuk mendukung kelancaran acara, termasuk pengaturan lalu lintas agar tidak mengganggu pelari dengan tetap menjaga kelancaran aktivitas masyarakat.

"Kami juga melibatkan sekolah, sanggar, komunitas seni, dan kelompok-kelompok lainnya untuk berperan aktif pada Mandiri Jogja Marathon, sehingga kesenian dan tradisi lokal dapat lebih dikenal secara luas, baik oleh pelari, keluarga pelari maupun pendukung lainnya," kata Aris.

Vice President Corporate Communications Bank Mandiri Maristella Tri Haryanti mengatakan, untuk memperkuat nilai tambah bagi perekonomian lokal, Bank Mandiri telah bekerja sama dengan berbagai hotel dan pelaku ekonomi lokal termasuk penjual jajanan pasar dan kuliner keraton khas Yogyakarta serta penyediaan pisang lokal untuk konsumsi pelari.

"Kami telah membeli lebih dari 8 ribu pisang dari berbagai penjual di wilayah Yogyakarta, menyediakan kuliner kerajaan Yogyakarta, jajanan tradisional khas Yogyakarta yang dapat dinikmati pelari dan pengunjung Prambanan di 'race village' Mandiri Jogja Marathon," katanya.

Seiring dengan penyelenggaraan Mandiri Jogja Marathon 2018, Bank Mandiri menyalurkan bantuan senilai Rp 1 miliar untuk memperbaiki infrastruktur jalan dan sarana umum di wilayah Kabupaten Sleman.

Penyerahan bantuan tersebut secara simbolik diserahkan Maristella kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sleman Sapto Winarno.

"Kami ingin kehadiran Bank Mandiri dapat memberikan nilai tambah yang positif bagi masyarakat. Melalui bantuan itu kami berharap aktivitas masyarakat di wilayah Sleman dan sekitarnya lebih lancar sehingga perekonomian lokal dapat tumbuh," kata Maristella.

Direktur Pemasaran TWC Sahala Parlindungan Siahaan mengatakan, TWC mendukung penyelenggaraan event itu karena dapat mendorong pengembangan pariwisata di Indonesia, khususnya Yogyakarta sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Tanah Air. "Kami mendukung kegiatan itu karena dapat membantu penciptaan ekosistem yang positif bagi kepariwisataan di Indonesia," kata Sahala. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement