REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan kedatangannya ke kantor DPP PKB, UNTUK menemui Ketum PKB Muhaimin Iskandar untuk menjalin komunikasi untuk persiapan Pemilu 2019 dari koalisi pendukung Jokowi dari Pemilu 2014. Meskipun PKB belum mengambil sikap tegas mengenai arah dukungan, Hasto menilai positif.
Hasto mengatakan, sebab dari dulu kata Hasto partainya memang selalu alot dalam menentukan cawapres karena harus berdasarkan hasil rapat dari ketua umum partai koalisi. "Kami pikir positif. Untuk dukung Pak Jokowi harus diikuti langkah lebih awal dengan menyiapkan agenda-agenda ke depan. Dari diskusi tadi usulan Cak Imin bagus bagaimana kita harus siapkan agenda ke depan," kata Hasto.
Hasto menyebut partainya dan juga Jokowi tak akan buru-buru menentukan Cawapres. Yang pasti kata dia cawapres untuk Jokowi akan didialogkan secara bersama antara partai pengusung termasuk dari Jusuf Kalla sebagai tokoh nasional.
Walau tak bisa lagi menjadi cawapres, JK menurut Hasto adalah seorang tokoh yang berpengalaman di dalam pemerintahannya sehingga pertimbangan JK juga akan sangat penting dalam penentuan cawapres Jokowi. "Dialog para Ketum partai pengusung ini akan menentukan termasuk dari Pak JK. Sebagai tokoh nasional sangat berpengalaman di pemerintahan," ujar Hasto.
PKB punya syarat untuk dukungan kepada capres jika memilih Cak Imin sebagai cawapres. Saat ini Jokowi dan PDIP belum menentukan nama cawapres. Sehingga sikap PKB untuk berkoalisi dengan PDIP masih ditangguhkan. Tapi usai pertemuan dengan Hasto, Cak Imin memberi sinyal bahwa PKB masih bersama koalisi pendukung Jokowi karena PKB dan PDIP sudah lama bekerja sama.