Selasa 10 Apr 2018 20:23 WIB

Cagub Jabar Bicara Soal Toleransi di Muzakarah ICMI Jabar

Empat calon gubernur memaparkan konsep pembangunan kehidupan beragama di Jabar.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ratna Puspita
Para paslon cagub dan cawagub Jawa Barat beserta panelis berfoto bersama pada acara Muzakarah Politik Kepemimpinan Jawa Barat yang Berwawasan Keislaman, Keindonesiaan, Kecendikiaan dan Kerakyatan yang digelar ICMI Jawa Barat dan KPU Jawa Barat di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, Selasa (10/4).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Para paslon cagub dan cawagub Jawa Barat beserta panelis berfoto bersama pada acara Muzakarah Politik Kepemimpinan Jawa Barat yang Berwawasan Keislaman, Keindonesiaan, Kecendikiaan dan Kerakyatan yang digelar ICMI Jawa Barat dan KPU Jawa Barat di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, Selasa (10/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jawa Barat menggelar muzakarah politik yang menghadirkan semua pasangan calon (Paslon) yang akan maju ke Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabardi Hotel Savoy Homann Bidakara, Kota Bandung, Selasa (10/4). Pada acara itu, empat calon gubernur memaparkan konsep pembangunan kehidupan beragama di Jabar. 

Empat kontestan Pilkada Jabar, yakni pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu), pasangan nomor urut 2 TB Hassanudin-Anton Charliyan (Hasanah), pasangan nomor urut 3 Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) dan pasangan nomor urut 4 Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.

Di antara berbagai konsep pembangunan yang dipaparkan, membangun toleransi antarumat beragama di Jabar dinilai penting. Karena, persoalan intoleransi antarumat beragama dianggap masih membayangi Jabar yang berpenduduk lebih dari 46 juta jiwa ini yang mayoritas beragama Islam.

Deddy Mizwar mengatakan, persoalan agama sebenarnya merupakan kewenangan pemerintah pusat. Pembagian kewenangan tersebut, telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.