Selasa 10 Apr 2018 22:57 WIB

Kala Menteri Susi dan Wagub DKI Sandiaga Uno Beradu Pantun

Keduanya beradu pantun dalam acara Penganugerahan Tokoh Perubahan Republika

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berpantun saat Acara penganugerahan Tokoh Perubahan Republika di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa (10/4).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berpantun saat Acara penganugerahan Tokoh Perubahan Republika di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa (10/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah bertanding di Danau Sunter beberapa waktu lalu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno kembali bersaing. Kali ini, keduanya beradu pantun dalam acara Penganugerahan Tokoh Perubahan Republika di Djakarta Theater, Selasa (10/4) malam.

Dalam acara Penganugerahan Tokoh Perubahan Republika, Keduanya saling lempar kalimat berirama dengan makna kebangsaan dan persatuan. "Sumber daya tiada habisnya, tempuh hidup dengan semangat. Tanpa lautan kita sekarat, bagai ikan tanpa air," ujar Susi.

Ia pun juga berpesan dalam pantunnya, seperti khas Susi yang selalu menganjurkan makan ikan, Susi mengatakan "Angin mengetuk jendela dan pagar, di luar rumah hujan. kalau mau pintar ayo makan ikan, kalau tidak saya tenggelamkan," ujar Susi.

Sandi pun menyautkan pantun dengan pesan yang sama, bahwa sebagai bangsa Indonesia perlu menjaga persatuan tanpa harus terbelah belah dengan suku dan agama.