REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah bertanding di Danau Sunter beberapa waktu lalu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno kembali bersaing. Kali ini, keduanya beradu pantun dalam acara Penganugerahan Tokoh Perubahan Republika di Djakarta Theater, Selasa (10/4) malam.
Dalam acara Penganugerahan Tokoh Perubahan Republika, Keduanya saling lempar kalimat berirama dengan makna kebangsaan dan persatuan. "Sumber daya tiada habisnya, tempuh hidup dengan semangat. Tanpa lautan kita sekarat, bagai ikan tanpa air," ujar Susi.
Ia pun juga berpesan dalam pantunnya, seperti khas Susi yang selalu menganjurkan makan ikan, Susi mengatakan "Angin mengetuk jendela dan pagar, di luar rumah hujan. kalau mau pintar ayo makan ikan, kalau tidak saya tenggelamkan," ujar Susi.
Sandi pun menyautkan pantun dengan pesan yang sama, bahwa sebagai bangsa Indonesia perlu menjaga persatuan tanpa harus terbelah belah dengan suku dan agama.
Penghargaan Tokoh Perubahan Republika menjadi acara tahunan sejak pertama kali digelar pada 2005 lalu. Tokoh perubahan Republika kali ini mengusung tema 'Memperkuat Simpul Pemersatu Bangsa'.
Adapun mereka yang terpilih menjadi Tokoh Perubahan Republika 2017 yakni Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Suprajarto, pendakwah Ustaz Abdul Somad, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin, dan Owner Trusmi Group Sally Giovanny.
Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi berharap Tokoh Perubahan Republika 2017 yang telah menginjak ke-13 kalinya itu memberi sumbangsih yang besar bagi bangsa. Karena mereka yang terpilih dalam tokoh perubahan dinilai mampu memberikan kontribusi nyata kepada bangsa melalui kerja-kerja nyata di tengah-tengah masyarakat.