Rabu 11 Apr 2018 09:43 WIB

Roadshow Persiapan IPO BRI Syariah Direspons Positif

BRI Syariah berharap dana yang terkumpul dari IPO bisa lebih dari Rp 1,5 triliun.

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Andi Nur Aminah
Kunjungan BRI.  Direktur Utama BRI Syariah Mochammad Hadi Santoso saat melakukan kunjungan di Kantor Harian Republika, Jakarta Selatan, Selasa (12/12).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kunjungan BRI. Direktur Utama BRI Syariah Mochammad Hadi Santoso saat melakukan kunjungan di Kantor Harian Republika, Jakarta Selatan, Selasa (12/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Roadshow persiapan penawaran umum saham perdana (IPO) BRI Syariah direspons positif. BRI Syariah berharap dana yang terkumpul dari IPO bisa lebih dari Rp 1,5 triliun.

Direktur Utama BRI Syariah Moch Hadi Santoso mengatakan, pasca ekspose publik pada 5 April lalu, BRI Syariah menggelar roadshow IPO di dalam negeri dan akan dilanjutkan ke luar negeri  mulai 11 April 2018 ke Singapura, Malaysia, dan Hong Kong. BRI Syariah tidak sampai ke GCC atau Eropa karena nilai IPO BRISyariah tidak terlalu besar.

"Respons masyarakat bagus. Beberapa institusi bahkan punya anggaran untuk dialokasikan ke instrumen syariah," kata Hadi di sela-sela penganugerahan Tokoh Perubahan Republika 2017 di Jakarta, Selasa (10/4).

Soal institusi yang berminat dengan IPO BRI Syariah, Hadi mengatakan semua ditangani joint leader underwriter (JLU) dan pihaknya belum mendapat laporan. Hadi mengaku tak ada porsi tertentu untuk investor luar negeri. "Berapa saja mereka mau. Nanti kami komposisikan," kata Hadi.

Soal ajakan Ustaz Yusuf Mansyur kepada masyarakat untuk ikut membeli saham BRI Syariah melalui KOPINDO, Hadi melihat itu hal yang bagus. Hal itu agar masyarakat berkesempatan miliki saham bank syariah.

Dalam IPO ini, BRI Syariah akan melepas 2,62 miliar lembar saham dengan nilai sekitar Rp 1,5 triliun hingga Rp 1,7 triliun. Harga nominal saham sendiri akan disepakati setelah roadshow. BRI Syariah ingin bisa mengumpulkan dana di atas Rp 1,5 triliun.

Roadshow diharapkan selesai pada 26 April mendatang. Setelah penentuan harga nominal saham, BRI Syariah berharap bisa mendapat pernyataan efektif pada 30 April mendatang.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement