Rabu 11 Apr 2018 11:33 WIB

Menteri Israel Puji Video Kontroversial Penembakan di Gaza

Video tersebut menuai kecaman dari politisi Israel dan sejumlah kelompok HAM

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nidia Zuraya
Bentrokan antara massa aksi Palestina dan militer Israel pada Sabtu (31/3) di Jalur Gaza.
Foto: AP Photo/Adel Hana
Bentrokan antara massa aksi Palestina dan militer Israel pada Sabtu (31/3) di Jalur Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman memuji sebuah rekaman video kontroversial yang menunjukkan seorang penembak jitu Israel menargetkan warga Gaza. Dalam video itu, seorang tentara yang merekamnya terdengar mengungkapkan kegembiraan karena berhasil mengambil gambar yang tepat.

"Wow, video yang bagus. Ya! Bajingan! Video yang sangat bagus," ujar seorang tentara dalam bahasa Ibrani, yang suaranya terdengar di dalam video.

Dalam rekaman yang tersebar pada Senin (9/4) itu, tiga orang pria terlihat mendekati pagar pembatas Israel. Suara tembakan kemudian terdengar jelas dari senapan yang dilepaskan penembak jitu.

Seketika seorang pria Gaza yang diketahui tak bersenjata, jatuh ke tanah. Sekerumunan orang kemudian bergegas mengerumuni pria yang ditembak itu, tetapi kondisinya tidak terlihat jelas.

Baca juga, Hollywood Dukung Netflix Hadapi Boikot Anti-Israel

 

Video tersebut kemudian menuai kecaman dari politisi Israel dan sejumlah kelompok hak asasi manusia (HAM). Meski demikian, Lieberman justru mengatakan penembak jitu itu layak mendapat medali, meskipun ia menambahkan tentara yang merekam insiden itu juga layak mendapat sanksi.

Dalam sebuah pernyataan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan insiden di dalam itu terjadi pada 22 Desember 2017, di wilayah komunitas Israel, Kissufim, dekat perbatasan Gaza. Warga Gaza yang menjadi target disebut telah memprovokasi kerusuhan sehingga ditembak di bagian kaki.

"Video itu menggambarkan bagian pendek dari tanggapan tentara Israel terhadap kerusuhan, dan hanya satu peluru yang ditembakkan setelah upaya lain untuk menghentikan kekerasan telah gagal dilakukan," ujar Pasukan Pertahanan Israel (IDF), seperti dilaporkan laman BBC.

IDF tidak mengomentari tentang aksi penembak jitu lebih lanjut, dan justru membahas mengenai pengambilan gambar tanpa izin oleh tentaranya. Distribusi rekaman dan komentar yang terdengar di rekaman itu tidak sesuai dengan tingkat pengendalian yang diharapkan dari tentara IDF.

"Masalah-masalah ini akan ditangani oleh komandan dengan tepat," tambah IDF.

Video itu pertama kali muncul di televisi Israel Channel 10 dban dibagikan secara luas secara daring, hingga memicu reaksi yang mengejutkan. Anggota parlemen Arab Israel, Ayman Odeh, mengatakan video tersebut sangat mengerikan.

"Ungkapan kegembiraan saat mereka mengambil nyawa seseorang dan tampaknya mereka mengeksekusi seseorang yang tidak mengancam siapa pun," kata Odeh. Dia meminta pelakunya untuk diadili.

Insiden itu juga dikecam oleh politisi Israel sayap kanan dan kiri. Yehuda Glick, dari partai Likud yang berkuasa di pemerintahan, menyebutnya sebagai video yang sangat sulit untuk ditonton, mengganggu, dan mengecewakan.

Kasus ini terjadi saat ketegangan semakin meningkat di Gaza. Israel telah banyak menghadapi kritik karena menembak puluhan warga Palestina, yang banyak di antaranya tewas, selama bentrokan di sepanjang perbatasan dalam dua minggu terakhir.

Israel membela tindakannya dengan mengatakan mereka hanya menggunakan tembakan langsung terhadap individu yang mencoba menerobos pagar perbatasan, atau mereka yang menggunakan senjata atau bahan peledak.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement