REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memerintahkan Dinas Perhubungan (Dishub) mengevaluasi secara rutin rekayasa lalu lintas di sekitar Jalur Lintas Bawah (Underpass) Matraman, Jakarta Timur. Sandi juga meminta penambahan petugas Dishub di sekitar lokasi, agar masyarakat tidak bingung saat melintas.
"Petugas (Dishub) harus lebih masif mensosialisasikan dan mengevaluasi rekayasa lalu lintas," kata Sandiaga di Jakarta, Rabu (11/4).
Sandiaga bersama Kepala Dishub DKI Jakarta Andri Yansyah dan Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal sempat meninjau Jalur Lintas Bawah Matraman Jakarta Timur. Sandiaga mengatakan pelebaran jalan secara teori mengurangi kemacetan dan meningkatkan percepatan kendaraan namun petugas harus mengarahkan dan mensosialisasikan kepada pengendara.
Sandiaga juga mengimbau masyarakat lebih mencermati arahan lalu lintas dari petugas yang siaga pada titik lokasi dan menyesuaikan pengaturan lalu lintas yang baru tersebut agar jalur lintas bawah ini dapat dimanfaatkan secara optimal. "Masyarakat dimohon cermat. Ini pengaturan yang baru dan harus dipatuhi. Jangan panik dan putar balik kalau putar balik itu malah menambah permasalahan (kemacetan)," ujar Sandiaga.
Sandiaga juga menginstruksikan penambahan petugas agar masyarakat yang berkendaraan tidak bingung dan melintasi dari arah timur menuju barat. Ia meminta petugas tiba lebih pagi memantau kondisi jalur baru tersebut untuk mengarahkan pengendara mengantisipasi kemacetan.
Selama uji coba berlangsung, Dishub Provinsi DKI Jakarta bersama kepolisian menyiapkan rekayasa lalu lintas di Simpang Matraman Jakarta Timur dan Simpang Megaria, Jakarta Pusat. Jalur lintas bawah Matraman mulai dibangun pada awal 2017 dengan panjang 700 meter dan lebar 7 meter yang dapat dilintasi Kendaraan ketinggian maksimal 4,2 meter. Diperkirakan jalur Lintas Bawah Matraman akan memgurangi jumlah kecelakaan lalu lintas dan angka kemacetan hingga 30 persen di wilayah tersebut.