Rabu 11 Apr 2018 13:22 WIB

Polisi Kanada Selidiki Perempuan Perobek Alquran

Menurut kepolisian, insiden seperti ini juga terjadi tiga kali beberapa waktu lalu.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Sandra Solomon dari Kanada merobek halaman Alquran dan menyelipkannya di wiper mobil.
Foto: Global News
Sandra Solomon dari Kanada merobek halaman Alquran dan menyelipkannya di wiper mobil.

REPUBLIKA.CO.ID, PEEL -- Kepolisian Peel, Kanada menyelidiki insiden perusakan Alquran yang dilakukan seorang perempuan pada Senin (9/4). Perempuan ini menyebarkan robekan Alquran dengan menyelipkannya di wiper kaca mobil di parkiran aula Mississauga.

Insiden terjadi saat malam penggalangan dana untuk program Vision TV, Let the Qur'an Speak di Verdi Convention Centre. Menurut kepolisian, insiden seperti ini juga terjadi tiga kali beberapa waktu lalu.

"Ini adalah insiden yang sama dengan beberapa yang lalu," kata Juru Bicara Kepolisian Peel, Bally Saini dilansir di Global News, Selasa (10/4).

Dalam video yang menyebar di Youtube, tampak perempuan yang diketahui bernama Sandra Solomon itu masuk aula setelah menyelipkan robekan Alquran di mobil. Solomon mengaku sedang kampanye agar kitab suci umat Islam itu disebut sebagai buku kebencian. Ia terlihat menyelipkan pamflet dan halaman yang ia bilang dirobek dari Alquran pada wiper mobil.

"Saya tidak menyerukan membenci Muslim, saya tidak membenci siapa-siapa," kata dia.

Tak lama, Solomon masuk ke Verdi Convention Centre. Saat itu, orang-orang di acara hendak melakukan shalat bersama. Produser eksekutif Let the Qur'an Speak, Mamoun Hassan mengatakan Solomon masuk dan melakukan konfrontasi.

"Ia ingin berbicara dengan siapa pun, ia ingin berdebat dengan seseorang tentang Islam," kata Hassan pada Global News.

Menurutnya, sebagian besar peserta acara mengabaikannya karena hendak shalat. Tindakan Solomon juga mengarah pada provokasi. Namun orang-orang tampak tenang meski cukup terganggu.

Hassan mengatakan tindakan merobek Alquran sangat tidak bisa diterima, tapi Solomon tidak melakukan kerusakan lain. Ia meninggalkan area acara ketika diminta. Namun pihak penyelenggara memanggil polisi dan tak lama tiga mobil polisi datang.

Setelah meninggalkan gedung, Solomon terlihat menyebut Alquran sebagai buku setan dan jahat. Ia bersumpah akan terus melakukan kampanyenya. "Saya pergi tapi tidak akan berhenti," kata dia.

Dalam video lain yang diunggah di Facebook, Solomon tampak membakar halaman Alquran dengan pemantik. Saat ditanya tentang aksinya, Solomon mengatakan hanya ingin melakukan wawancara langsung dengan kameranya sendiri.

Solomon mengaku sudah pergi ke kantor polisi dan ia dibebaskan. "Sehingga saya akan terus melakukan aksi ini untuk menantang Muslim, khususnya imam, buktikan jika saya salah," kata dia.

Wali Kota Mississauga Bonnie Crombie mengatakan tindakan Solomon sangat mengganggu dan memuakkan. Sementara Dewan Muslim Peel meminta kepolisian bisa berjaga lebih sering di masjid. Mereka meminta kejadian dan pelaku aksi ini tidak melanjutkan di tempat lain.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement